Kemenkes Fokus Bahas Lima Isu saat Forum Presidensi G20

:


Oleh Putri, Jumat, 1 Juli 2022 | 21:51 WIB - Redaktur: Untung S - 385


Jakarta, InfoPublik - Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Sekjen Kemenkes), Kunta Wibawa Dasa Nugraha, mengatakan pada forum Presidensi G20, Kementerian Kesehatan fokus membahas lima isu global.

Pertama, sumber daya keuangan khusus dari kementerian kesehatan, yaitu update terhadap Respon terhadap sumber daya keuangan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon (PPR).

“Pandemi pada 2020 lalu memang membutuhkan dana dan juga memerlukan suatu platform dari pendanaan yang berkelanjutan. Agar jika ada Pandemi lagi bisa mengatasinya bisa lebih baik,” kata Kunta di Jakarta, Jumat (1/7/2022).

Isu kedua lanjut Kunta yaitu penggunakan dana tersebut, agar tidak saat pandemi saja digunakan namun saat tidak ada pandemi. Hal ini didasarkan pada pengalaman pandemi COVID-19, respon dari setiap negara berbeda.

Termasuk akses terhadap vaksin, obat, diagnostic tools juga berbeda beda. Kunta menjelaskan, yang dibahas Menteri Kesehatan bersama World Health Organization (WHO) bahwa setidaknya ada suatu mekanisme, dalam penggunaan dana setara untuk semua negara dan memiliki akses yang sama.

Isu ketiga terkait membangun jejaring network global, agar adanya pengawasan laboratorium genomik dan memperkuat mekanisme dengan berbagi data. Kunta mengatakan dengan adanya sharing data dan informasi, bisa diketahui secara cepat apa yang yerjadi di suatu negara.

“Bisa memgetahui betul apa yang terjadi di suatu negara dan juga bisa langsung membaca dan membuat vaksin serta bisa mengatasinya lebih cepat. Itu mendorong kita berbagi data dan informasi untuk diperkuat lagi untuk Pandemi selanjutnya,” kata Kunta.

Kemudian isu keempat, harmonisasi dari protokol kesehatan, aplikasinya masing-masing negara namun bisa saling membaca di negara-negara lain dengan data yang sama menggunakan QR Code.

“Isu terakhir yaitu membangun teknologi Manufacturing Global dan Research Hub. Negara-negara Selatan juga perlu untuk membangun Teknologi vaksin, terutama di Argentina, Brazil, dan Indonesia,” kata Kunta.

Foto: Istimewa