Komitmen Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Terus Diperkuat

:


Oleh Eko Budiono, Jumat, 1 Juli 2022 | 21:18 WIB - Redaktur: Untung S - 161


Jakarta, InfoPublik - Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial, yang mewakili Menteri ESDM Arifin Tasrif, menyaksikan tiga penandatanganan Nota Kesepahaman yang mendukung program transisi energi.

Seperti dilansir laman Kementerian ESDM, Jumat (24/6/2022), penandatanganan ini bagian dari rangkaian The 2nd Energy Transitions Working Group (ETWG-2), di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Ego, saat ini semua negara berupaya menjaga kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celcius, untuk menghindari dampak bencana global dan perubahan iklim, antara lain panas ekstrem, naiknya permukaan laut, punahnya beberapa makhluk hidup, terjadinya perubahan ekosistem, dan punahnya terumbu karang serta perikanan laut.

Menurut Ego, diperlukan upaya memitigasi perubahan iklim dengan menurunkan emisi karbon (dekarbonisasi) namun dengan tetap menjaga ketahanan energi.

"Hal ini menjadikan transisi energi semakin urgent untuk dilaksanakan sebagai arah kebijakan energi nasional ke depan yaitu transisi menuju energi yang lebih bersih, minim emisi, dan ramah lingkungan sesuai dengan komitmen Indonesia pada Paris Agreement dan target Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan bantuan Internasional," ucap Ego.

Upaya mitigasi yang dilakukan antara lain dengan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), pengurangan penggunaan energi fosil dan peningkatan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Kementerian ESDM, lanjut Ego, terus mendorong Program KBLBB untuk mewujudkan penggunaan energi yang lebih bersih, pengurangan impor BBM, penghematan devisa serta penurunan emisi CO2.

Nota Kesepahaman tersebut antara Kementerian ESDM dengan PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) untuk program konversi motor listrik.

Selanjutnya, antara PT PLN (Persero) dan HIMBARA (Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN) untuk kredit kepemilikan KBLBB serta pengembangan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

"Ini adalah upaya untuk menciptakan ekosistem KBLBB dengan target 6 juta unit motor listrik pada tahun 2025. Implementasi program ini akan mampu menghemat BBM sekitar 13 juta barel/tahun atau senilai Rp16 triliun/tahun, penurunan emisi CO2 sebesar 4 juta ton/tahun dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,4 terawatt hour (TWh)/tahun," kata Ego.

Program ini juga memberikan manfaat untuk peningkatan keterampilan baru bagi generasi muda, membuka lapangan kerja baru dengan adanya bengkel konversi, dan meningkatkan produksi komponen lokal.

Sementara itu, nota kesepahaman lain yang ditandatangani adalah antara PT. PLN (Persero) dengan Pemerintah Provinsi NTT dan Universitas Nusa Cendana dalam pengembangan hutan energi dan peternakan terpadu dalam rangka memproduksi biomasa untuk memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Program ini juga dapat mengurangi pemanfaatan energi fosil melalui co-firing biomasa pada PLTU.

"Diharapkan melalui program ini dapat dilaksanakan pemberdayaan masyarakat, BUMD, UMKM dengan melibatkan Perguruan Tinggi untuk penyediaan bahan baku biomasa secara berkelanjutan," ujar Ego.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan kesiapan PLN mendukung program konversi motor BBM ke motor listrik untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia serta mengakselerasi tercapainya target Carbon Neutral pada tahun 2060.

"Konversi ini juga salah satu langkah untuk kita semakin mandiri dalam ketahanan energi. Karena berpindah dari energi berbasis impor ke berbasis domestik," ujar Darmawan.

Ia mengatakan PLN tahun ini sudah menyiapkan 400 unit motor listrik yang akan digunakan sebagai kendaraan operasional. Ini juga menjadi salah satu cara PLN untuk mengkampanyekan motor listrik ke masyarakat.

"Karena motor ini akan terus keliling, ada logonya PLN dan Kementerian ESDM. Bahwa ini akan dilihat banyak orang dan biayanya akan turun," katanya.

Selain turut aktif dalam melakukan konversi motor BBM ke motor listrik ini, PLN juga memastikan infrastruktur kelistrikan untuk mendukung kendaraan listrik di Indonesia tersedia.

Dukungan PLN melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan melalui stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dan Home Charging Station. Hingga Mei 2022, PLN telah menyediakan 90 unit SPBKLU untuk mempermudah para pemilik motor listrik untuk mengisi daya. Sementara untuk SPKLU, PLN telah menghadirkan 129 unit SPKLU yang terdiri dari SPKLU Fast Charging dan Ultra Fast Charging yang tersebar di 98 titik.

"Pada tahun ini, PLN mengalokasikan dana untuk menambah 40 unit SPKLU untuk mempermudah masyarakat mengisi kendaraan listriknya," pungkas Darmawan. 

Foto: esdm.go.id