200 Tokoh Masyarakat hingga Pecalang Kolaborasi Cegah Aksi Teror di KTT G20 Bali

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 30 Juni 2022 | 10:35 WIB - Redaktur: Untung S - 214


Jakarta, InfoPublik Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak kolaborasi 200 unsur masyarakat, yang terdiri atas tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, mahasiswa, dan pecalang untuk mencegah aksi teror menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022 mendatang. 

Kepala BNPT, Boy Rafli Amar, mengatakan pencegahan aksi terror tersebut dilakukan dengan bersatu membangun kesiapsiagaan masyarakat lintas agama dan budaya dalam menghadapi intoleransi, radikalisme dan terorisme.

"Kolaborasi unsur masyarakat, pemerintah dan tokoh yang ada perlu kita bangun sehingga Indonesia jadi negeri yang damai, kita membangun kewaspadaan bersama tidak hanya unsur aparatur negara saja tapi kewaspadaan punya semua masyarakat," kata Kepala BNPT dalam keterangannya di laman resmi bnpt.go.id terkait dialog kebangsaan dan deklarasi kesiapsiagaan nasional di Bali pada Rabu (29/6/2022). 

Menurut Boy Rafli, ancaman radikalisme terorisme di Bali tidak boleh diremehkan menjelang dilangsungkannya KTT G20 yang dihadiri pemimpin negara-negara maju dan prganisasi internasional beberapa bulan lagi.

Sebab, Bali merupakan salah satu destinasi wisata terkenal dunia dan pernah mengalami aksi teror dua kali, yakni pada 2002 dan 2005 lalu.

"Kita tidak boleh underestimate (meremehkan) dalam bidang terorisme, BNPT melakukan pencermatan, mapping (pemetaan) pergerakan terorisme yang ada karena kita tidak ingin peristiwa memilukan terjadi lagi," imbuhnya.

Lebih lanjut Boy mengatakan, pihaknya terus melakukan pembangunan kesadaran masyarakat dalam rangka meningkatkan kewaspadaan nasional, seperti dengan menggelar kegiatan interaktif dialog kebangsaan. 

Kegiatan itu merupakan bagian dari komunikasi multi arah yang diharapkan akan menyatukan sejumlah sudut pandang dan pemahaman terkait pentingnya nilai-nilai kebangsaan.

“(Dialog itu untuk) membangun kewaspadaan kolektif masyarakat untuk mencegah dan memitigasi bentuk bentuk ancaman terorisme di wilayahnya masing-masing terutama bagi masyarakat Bali sendiri,” tuturnya. 

Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati berpendapat, peran serta masyarakat Bali dalam menjaga keamanan Bali sebenarnya telah berjalan dengan baik.

Masyarakat Bali memnurutnya memiliki kesadaran untuk berperan aktif dan langsung menjaga keamanan dan perdamaian di Bali. 

"Kegiatan yang dilakukan BNPT itu selaras dengan visi Provinsi Bali yaitu menjaga keseimbangan alam Bali beserta isinya secara damai lestari. Terutama faktor keamanan. Sikap masyarakat Bali terkait masalah terorisme yang pernah terjadi sebelumnya, mereka memiliki kesadaran dan rasa tanggungjawab untuk terus menjaga keamanan dan perdamaian di Bali," tandasnya.

Foto: Humas BNPT