:
Oleh Eko Budiono, Rabu, 29 Juni 2022 | 15:38 WIB - Redaktur: Untung S - 213
Jakarta, InfoPublik - Penataan sejumlah infrastruktur menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali sangat masif.
Penataan berbagai infrastruktur ini dilakukan di 12 titik berskala besar atau megaproyek, dan menyerap sekitar 33 ribu tenaga kerja lokal dan luar Bali.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/6/2022).
Menurut Made Indra, sejumlah megaproyek itu antara lain, ruangan VVIP Bandara Ngurah Rai, penataan Simpang Dewa Ruci, Jalan Tol Bali Mandara, reservasi peningkatan jalan nasional di seluruh titik, reservasi dan peningkatan Simpang Siligita-Kempisky, reservasi kawasan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Selain itu, reservasi dan peningkatan Hotel The Apurva Kempisky, penataan kawasan Mangrove di Tahura Ngurah Rai, rehabilitasi Waduk (Estuari Dan) Suwung, pembangunan Embung Sanur, penataan kawasan GWK di Kuta Selatan, serta pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur-Nusa Lembongan-Nusa Penida.
Made Indra mengatakan, berbagai penataan mega proyek dalam rangka persiapan KTT G20 ini menjadi bagian positif bagi Bali dan Indonesia.
Berbagai proyek tersebut telah menyerap banyak tenaga kerja, baik dari Bali maupun dari berbagai daerah lainnya di Indonesia.
"Ada sekitar 33 ribu orang tenaga kerja yang terserap dalam berbagai pembangunan megaproyek tersebut. Mereka berasal dari Bali dan dari berbagai daerah lainnya di Indonesia. Ini sangat menguntungkan bagi Indonesia," ujar Made Indra.
Menurut dia, penyerapan 33 ribu lebih tenaga kerja tersebut tentu berimbas pada sektor lainnya termasuk pekerja non formal seperti penjual makanan kecil dan minuman, dan sebagainya.
"Semuanya berdampak. Bila mereka datang dari luar daerah maka mereka butuh makan, butuh minum, butuh menginap, butuh transportasi. Jadi semuanya sama sama maju. Sudah saatnya tidak bisa lagi berpikir ego sektoral," urainya.
Penataan berbagai infrastruktur tersebut harus juga berdampak bagi masyarakat. Masyarakat yang paling kecil pun harus bisa ikut menikmati dampak berbagai megaproyek penataan infrastruktur jelang KTT G20.
Foto: ANTARA