:
Oleh Tri Antoro, Rabu, 18 Mei 2022 | 20:57 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 270
Jogyakarta, InfoPublik - Teknologi masa depan, Metaverse, akan membuka sejarah baru kehidupan manusia dalam berinteraksi. Melalui teknologi tersebut, masyarakat bisa lebih mudah melakukan interaksi secara nyata melalui ruang-ruang digital.
"Membuka sejarah baru kehidupan manusia, the edge of freedom dalam mengolah konten," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate dalam rangkaian acara KTT G20 bertajuk Digital Experts Talk "Unpacking the Metaverse: Akselerasi Literasi Digital dalam Menyambut Teknologi Masa Depan" di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada Rabu (18/5/2022).
Melalui teknologi ini, lanjut Menkominfo, interaksi atau pertemuan antar individu dapat dilakukan dengan mudah melalui medium teknologi dalam bentuk avatar. Sesama individu dapat melakukan interaksi nyata.
Secara virtual, di ruang digital itu setiap orang dapat melakukan banyak hal positif. Dari mulai kegiatan perdagangan daring hingga pertemuan yang membahas tentang kegiatan produktif lainnya.
"Metaverse menjadi salah bentuk kreasi dari tangan yang digerakkan atau idea from the scratch," tutur Menkominfo.
Dengan kemudahan itu, lanjut Menkominfo, menjadikan para pembuat konten digital lebih leluasa dalam berinovasi. Dengan begitu, produk digital yang dihasilkan oleh para kreator digital dapat lebih beragam.
Hal tersebut disebabkan, oleh pertemuan antar individu yang semakin mudah dalam dunia Metaverse. "Inovasi dalam menciptakan konten digital dapat semakin mudah dilakukan," kata Menkominfo.
Di sisi lain, Menkominfo mengatakan, bahwa tren penggunaan teknologi Metaverse telah dilakukan oleh sejumlah negara. Sebab, negara-negara lain melihat pengembangan teknologi Metaverse sebagai peluang emas dalam mengoptimalkan ekonomi digital.
Ada negara negara Tiongkok yang mendorong penerapan teknologi tersebut dalam pembangunan Kota Shanghai, negara Barbados yang berniat membangun kedutaan virtual, Korea Selatan sudah mulai melakukan memberikan edukasi yang berkaitan dengan teknologi tersebut.
Kemudian, negara Vietnam yang melakukan kapitalisasi pasar perusahaan game berbasis NFT yang mencapai nilai USD8 miliar, Singapura perusahaan Buzzar melakukan co-creation ekosistem Metaverse bersama Facebook, dan Thailand melakukan kajian penelitian terkait identitas digital di Metaverse oleh SHR Ring.
"Indonesia dari sektor privat juga membantu PT WIR yang sedang melakukan pengembangan Metaverse untuk Ibu Kota Nusantara," imbuh Menkominfo.