Menkominfo: Teknologi Metaverse Harus Dimanfaatkan dengan Bijak

:


Oleh Tri Antoro, Rabu, 18 Mei 2022 | 16:40 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 277


Yogyakarta, InfoPublik - Penggunaan teknologi masa depan, Metaverse, di dalam negeri harus dilakukan secara benar. Sehingga, teknologi tersebut akan berpengaruh positif terhadap dalam kehidupan masyarakat.  

Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, dalam acara bertajuk Digital Experts Talk "Unpacking the Metaverse: Akselerasi Literasi Digital dalam Menyambut Teknologi Masa Depan" di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada Rabu (18/5/2022)

"Suatu keniscayaan Indonesia, bahwa penggunaan Metaverse dengan benar," katanya. 

Dikatakan Menkominfo, ukuran variabel yang benar dalam penggunaan teknologi masa depan Metaverse di Indonesia, juga harus dilakukan sesuai dengan aturan hukum atau regulasi yang berlaku. Sehingga, tidak melanggar norma-norma yang ada. 

Penggunaannya pun harus disesuai dengan konsep perilaku atau etika yang berlaku di Indonesia, agar dapat menjaga tindakan sosial maupun individu tetap harmonis. 

"Tidak menabrak nilai-nilai kultural dan nilai religius. Kita memberikan dukungan untuk hal-hal positif," tutur Menkominfo. 

Metaverse adalah sebuah konsep dunia virtual di mana seseorang dapat membuat dan menjelajah dengan pengguna internet lainnya dalam bentuk avatar dirinya sendiri. 

Menkominfo pun menyarankan agar pemanfaatan Metaverse lebih cocok untuk kegiatan-kegiatan produktif di ruang digital. Karena, peluang pengembangan usaha jual beli daring menjadi besar melalui teknologi itu terbuka lebar. 

Melalui teknologi Metaverse setiap masyarakat dapat bertemu secara langsung melalui ruang digital atau dikenal dengan Avatar. Jadi, produk maupun jasa yang ditawarkan dapat langsung dirasakan dari virtual. 

"Kita mendukung penggunaan teknologi Metaverse yang bermanfaat bagi perekonomian kita," tutur Menkominfo. 

Di sisi lain, Menkominfo mengatakan, bahwa tren penggunaan teknologi Metaverse telah dilakukan oleh sejumlah negara. Sebab, negara-negara lain melihat pengembangan teknologi Metaverse sebagai peluang emas dalam mengoptimalkan ekonomi digital. 

Ada negara negara Tiongkok yang mendorong penerapan teknologi tersebut dalam pembangunan Kota Shanghai, negara Barbados yang berniat membangun kedutaan virtual, Korea Selatan sudah mulai melakukan memberikan edukasi yang berkaitan dengan teknologi tersebut. 

Kemudian, negara Vietnam yang melakukan kapitalisasi pasar perusahaan game berbasis NFT yang mencapai nilai USD8 miliar, Singapura perusahaan Buzzar melakukan co-creation ekosistem Metaverse bersama Facebook, dan Thailand melakukan kajian penelitian terkait identitas digital di Metaverse oleh SHR Ring. 

"Indonesia dari sektor privat juga membantu PT WIR yang sedang melakukan pengembangan Metaverse untuk Ibu Kota Nusantara," imbuh Menkominfo. 

Dalam mendukung hal itu, pemerintah telah membangun banyak infrastruktur jaringan telekomunikasi berkualitas guna menunjang hal tersebut. Dari mulai jaringan sinyal 4G kini tengah dipersiapkan untuk dapat diakses pada seluruh wilayah Indonesia. 

Kemudian, pemerintah juga telah membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi 5G disejumlah wilayah dalam beberapa waktu belakangan. Dan akan terus dikembangkan pada beberapa daerah di tanah air. 

Semua itu dilakukan, agar penggunaan teknologi masa depan Metaverse dapat optimal dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan. "Kita tentunya dalam memaksimalkan potensi-potensi tersebut," pungkas Menkominfo.

Foto: Amiriyandi InfoPublik