Menkominfo Yakin 2nd DEWG G20 Meeting akan Rekomendasikan Penguatan Konektivitas Digital

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 17 Mei 2022 | 15:20 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 94


Yogyakarta, InfoPublik – Sidang kedua Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau 2nd Meeting Digital Eonomy Working Group (DEWG) G20 2022, masih melanjutkan pembahasan tiga isu prioritas, yakni konektivitas dan pemulihan pascaCOVID-19, keterampilan digital dan literasi digital, dan aliran data dengan kepercayaan dan aliran data lintas batas.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, mengaku optimistis pertemuan delegasi G20 ini akan menghasilkan rekomendasi yang bisa memperkuat konektifitas digital untuk pemulihan pasca COVID-19.

“Saya yakin bahwa diskusi yang dilakukan selama pertemuan kelompok kerja ekonomi digital kedua ini akan menghasilkan rekomendasi yang sesuai untuk memperkuat konektivitas untuk sampul untuk pemulihan pascaCOVID-19 melalui pertukaran pandangan tentang bagaimana teknologi digital digunakan di berbagai sektor industri,” ujar Menkominfo, saat Opening Remarks 2nd DEWG Meeting yang berlangsung hibrida dari Hotel Tentrem, Yogyakarta, Selasa (17/5/2022). 

15 delegasi negara G20 tercatat hadir secara langsung di Yogyakarta, yakni dari Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brazil, Prancis, Jerman, Inggris, India, Italia, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Turki, dan Uni Eropa dan lima negara hadir secara daring antara lain Kanada, China, Meksiko, Afrika Selatan dan Rusia.

Hadir pula delegasi undangan dari dari Singapura dan Kamboja serta perwakilan International Telecommunications Union (ITU) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 

Para delegasi negara anggota G20 diharapkan dapat bertukar perspektif tentang tiga isu prioritas DEWG.

Menteri Johnny menegaskan agar pertemuan DEWG G20 kedua ini fokus mengenai arti penting inklusifitas, memberdayakan, dan berkelanjutan dalam memperkuat posisi global sebagai upaya pemulihan pandemi COVID-19.

“Sebuah diskusi yang tidak hanya akan membantu kita untuk pulih bersama, tetapi juga pulih lebih kuat,” tandasnya.

Dia juga merujuk data International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 2021, yang menunjukkan ada 2,9 miliar orang masih belum pernah menggunakan internet.

Data Bank Dunia juga mengungkapkan, pada 2019 terdapat sekitar 94 juta orang dewasa di Indonesia yang tidak dapat mengakses internet di perangkat seluler mereka. 

“Sayangnya, kesenjangan digital masih menjadi tantangan. Dan bahkan lebih sedikit lagi yang memiliki akses ke internet broadband tetap. Masalah konektivitas seperti itu, menuntut kami di Kementerian Komunikasi dan Informatika, untuk bekerja lebih keras dalam menyediakan infrastruktur digital yang stabil dan kuat,” jelasnya.

Oleh karenanya Menkominfo menegaskan, Pemerintah melakukan penggelaran infrastruktur telekomunikasi secara  besar-besaran berupa kabel serat optik di darat dan bawah laut, beberapa satelit high-throughput, dan ribuan penggelaran Base Transceiver Station (BTS).

Selain itu, Menteri Johnny yakin Forum DEWG G20 akan mendorong prioritas inisiatif teknologi yang lebih maju dan efisien serta menyediakan dana untuk pengembangan infrastruktur digital.

“Saat kami melanjutkan diskusi ini, kami harus memperhatikan penerapan infrastruktur konektivitas digital yang inklusif dan aman bagi lingkungan kita di terestrial dan di luar angkasa,” tuturnya. (foto: Amiriyandi/InfoPublik).