:
Oleh Tri Antoro, Selasa, 17 Mei 2022 | 14:59 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 222
Yogyakarta, InfoPublik - Para delegasi yang mengikuti sidang sidang kedua Digital Economy Working Group (DEWG) disuguhi makanan atau kudapan unik khas dari provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di antaranya yangko, bakpia, geplak, dan coklat yang diinovasikan dengan ramuan jamu tradisional.
"Makanan itu, hanya ada di Yogyakarta," kata Public Relations Manager Hotel Tentrem DIY, Adventa Pramushanti, kepada InfoPublik, Selasa (17/5/2022).
Makanan tersebut juga dihidangkan secara menarik, khususnya paduan warna, sehingga mengundang perhatian para delegasi yang menyantapnya.
Dari sisi cita rasa, makanan khas Yogyakarta tersebut dihidangkan dengan olahan yang inovatif. Seperti coklat paralin, yang ditambahkan rasa khas bumbu kunyit asam dan beras kencur.
"Hidangan yang ada dihotel kami, bentuk coklatnya adalah gamelan. Dipadu dengan makanan khas asli Yogyakarta," tutur Adventa.
Menurut Adventa, upaya yang dilakukannya tersebut, sebagai wujud dari promosi makanan khas Yogyakarta ke kancah internasional. Sehingga, masyarakat dari luar negeri mengetahui kekayaan rasa kuliner khas Yogyakarta melalui ajang DEWG.
"Tujuan kami adalah memperkenalkan kudapan Yogyakarta ke dunia internasional," tuturnya.
Harapannya, delegasi pertemuan kedua DEWG, dapat memberikan respon positif terhadap kekayaan kuliner hingga budaya khas Indonesia di kancah dunia. "Respon saat ini, masih diterima oleh tamu-tamu delegasi yang datang," katanya.
Sidang kedua DEWG berlangsung secara hibrida dari tanggal 17 s.d. 19 Mei 2022 di Hotel Tentrem, Yogyakarta.
Sebanyak 15 delegasi negara G20 hadir secara langsung di Yogyakarta. Selain Indonesia, selaku tuan rumah, pertemuan ini antara lain dihadiri delegasi Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brazil, Prancis, Jerman, Inggris, India, Italia, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Turki, dan Uni Eropa. Adapun delegasi lima negara hadir secara daring antara lain Kanada, China, Meksiko, Afrika Selatan dan Rusia.
Forum DEWG Presidensi G20 Indonesia 2022 mengangkat tema Achieving Resilient Recovery: Working Together for More Inclusive, Empowering, and Sustainable Digital Transformation. Forum itu dihadiri oleh 16 negara anggota G20, 2 negara undangan yaitu Singapura dan Kamboja, serta perwakilan International Telecommunications Union (ITU) dan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
Sidang kemudian dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba, selaku Chair DEWG dan Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Kebijakan Digital dan SDM, Dedy Permadi, sebagai Alternate Chair DEWG.
Foto: Humas Hotel Tentrem Yogyakarta