Indonesia Dorong Inklusivitas Finansial bagi Perempuan

:


Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 12 Mei 2022 | 00:12 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 158


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia akan berkolaborasi dengan Global Partnership for Financial Inclusion untuk memprioritaskan inklusi finansial bagi perempuan dalam pembicaraan global mengenai pertumbuhan yang inklusif.

"Kami yakin bahwa hal ini aktual dan penting dalam berbagai permasalahan yang terjadi di negara-negara G20 dan seluruh dunia," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga dalam Seminar Internasional mengenai Transformasi Digital untuk Inklusi Finansial Perempuan, Pemuda, dan UMKM untuk mempromosikan Pertumbuhan yang Inklusif, Rabu (11/5/2022).

Indonesia adalah negara dengan populasi keempat terbesar di dunia, dengan populasi lebih dari 270 juta dan setengahnya perempuan. Sayangnya, menurut Menteri Bintang, partisipasi perempuan dalam tenaga kerja masih sangat jauh tertinggal dari laki-laki.

Oleh sebab itu, pentingnya mendukung potensi ekonomi perempuan dan UMKM perempuan untuk mencapai pemulihan ekonomi nasional yang kuat. Menurut data terakhir, terdapat sekitar 65,4 juta UMKM di Indonesia, dan sekitar setengahnya dimiliki dan dikelola oleh perempuan.

Data tersebut mendemonstrasikan potensi luar biasa sumber daya perempuan untuk berpartisipasi sebagai penggerak, tidak hanya dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi, tetapi juga pondasi bagi stabilitas ekonomi jangka panjang.

"Saat dunia bertransisi terhadap ekonomi digital, melakukan bisnis menggunakan internet tidak dapat dihindari. Kami mengakui bahwa internet memberikan kesempatan untuk mengembangkan bisnis," kata Menteri Bintang.

Data menunjukkan bahwa 54 persen UKM perempuan menggunakan internet, dibandingkan hanya 39 persen laki-laki. Penelitian juga menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih proaktif dalam mengambil langkah untuk mengembangkan produk yang ditawarkan dan mengembangkannya secara sektor, lokasi, dan jenis barang.

"Sayangnya, kita masih memiliki PR besar dalam hal inklusi finansial. Inklusi finansial terhadap perempuan atau akses terhadap produk finansial masih lebih rendah dari laki-laki," ucapnya.

Oleh karena itu, di tengah pandemi ini, pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap eksistensi UMKM perempuan, tidak hanya untuk bertahan tetapi juga berkembang dan semakin kuat.

"Pelatihan kewirausahaan berperspektif gender merupakan salah satu strategi utama Indonesia dalam mencapai pemberdayaan ekonomi perempuan. Kami juga meluncurkan DRPPA, untuk mengakselerasi implementasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak pada level desa, kabupaten, dan provinsi. Mendorong kewirausahaan perempuan dan inklusi finansial adalah salah satu tujuan dari program ini," urai Menteri Bintang.

Selain itu, memastikan akses perempuan terhadap produk finansial dasar seperti tabungan, kapital, dan peminjaman bagi UKM untuk berasuransi dan berinvestasi. "Pemerintah Indonesia mempunyai strategi nasional terhadap inklusi finansial perempuan. ADB mengakui strategi ini sebagai yang pertama dan satu-satunya di dunia," kata Menteri Bintang.

Selanjutnya melalui Peraturan Presiden No.2/2022 tentang pengembangan kewirausahaan nasional juga telah disahkan. Regulasi ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wirausaha secara signifikan dan juga memastikan adanya fasilitas yang mendukung bisnis yang berlangsung.

"Tidak hanya itu, kami juga mengesahkan berbagai regulasi untuk mendukung UMKM perempuan, tidak hanya untuk berkembang tetapi juga untuk memindahkan bisnis mereka dari informal menjadi formal. Bagi perempuan prasejahtera, dengan semangat pengentasan kemiskinan, kami juga membuat program Mekaar, program finansial untuk pelaku usaha perempuan mikro dan ultra-mikro," ucapnya.

Menteri Bintang juga memastikan, sebagai negara presiden G20, perempuan dilibatkan secara aktif dalam pemulihan ekonomi global baik perencanaan dan implementasinya. "Kita semua berkumpul di sini hari ini untuk memastikan bahwa keberagaman adalah komponen krusial untuk pengembangan berkelanjutan yang inklusif. Perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju," imbuhnya.

 

Foto : Youtube