:
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 26 April 2022 | 17:47 WIB - Redaktur: Untung S - 287
Jakarta, InfoPublik – Menjelang event Global Dialog Think 20 (T20) Presidensi G20 Indonesia pada 27-29 April 2022 mendatang, Smart City & Community Innovation Center Intitut Teknologi Bandung (SCCIC ITB) mengelar Opening day of SMARTER WORLD Innovation Challenge (SWIC) T20 2022 untuk mendorong lahirnya sejumlah inovasi dari kalangan muda dalam menghadapi berbagai masalah di perkotaan.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Bonifasius Wahyu Pudjianto, mengatakan tujuan tersebut memiliki kesamaan dengan visi Kominfo, namun dalam konteks yang lebih luas, yakni mendorong generasi muda, pelaku usaha dan sleuurh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menyelesaikan masalah perkotaan dan perdesaan melalui digitalisasi.
“Jadi, dari sudut pandang Kominfo, komitmen T20 untuk mempromosikan digital perekonomian akan ditingkatkan dengan merangkul kolaborasi antar pemain inovasi, seperti startup (perusahaan rintisan), investor teknologi, korporasi, akademisi dan pemerintah,” ujar Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo dalam webinar Opening day of SMARTER WORLD Innovation Challenge (SWIC) 2022 pada Selasa (26/4/2022).
Event SWIC T20 2022 dinilai sangat penting mengingat saat ini banyak generasi muda yang melakukan inovasi dengan mendirikan startup teknologi.
Startup menurutnya menjadi salah satu langkah pemuda melakukan percepatan dan pemanfaatan teknologi untuk mendorong terciptanya inovasi teknologi baru yang menjadi basis inovasi.
“Jadi itu bisa nanti menjadi pemecah masalah di daerah perkotaan dan pedesaan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Boni menjelaskan, generasi muda memiliki peran penting di era ekonomi digital ini, yakni dengan berkontribusi dan menciptakan solusi serta bisnis baru yang mengandalkan teknologi digital.
Bisnis baru itu, nantinya akan memberikan peluang untuk menggarap ekonomi digital yang lebih inklusif, dimana tidak ada yang tertinggal dan juga meningkatkan partisipasi inklusif kelompok rentan.
Dalam hal itu, Boni mengajak semua pihak ikut menciptakan banyak generasi muda dengan kapabilitas digital atau digital skill mumpuni, untuk mengurangi kesenjangan di perkotaan, dan pedesaan.
Generasi muda juga diharapkan hanya tidak hanya adaptif dengan perkembangan teknologi, tetapi juga pelopor dalam berbagai Inovasi digital untuk menjadi lebih jauh baik lagi.
“Saya sangat senang untuk berkolaborasi, tak hanya dengan anggota dan pemangku kepentingan G20, tetapi juga berbagi pengetahuan dan mendorong partisipasi pemuda dan membangun kemitraan di antara para inovator, setidaknya meningkatan menginovasi dan memecahkan kunci area prioritas G20,” jelasnya.
Foto: zoom/YouTube