Jubir Presidensi G20 Indonesia: G20 Jadi Catatan Sejarah Membanggakan Indonesia

:


Oleh Tri Antoro, Kamis, 31 Maret 2022 | 19:05 WIB - Redaktur: Untung S - 307


Jakarta, InfoPublik - Keberhasilan Presidensi G20 Indonesia 2022 menjadi catatan sejarah yang membanggakan bagi seluruh masyarakat dalam negeri. Karena, menunjukkan eksistensi kepemimpinan Indonesia dalam menyelesaikan sejumlah persoalan global yang tengah melanda seluruh negara akibat merebaknya wabah COVID-19.

"Keberhasilan Presidensi G20 Indonesia akan menjadi catatan sejarah yang membanggakan nama Indonesia di kancah internasional," kata Juru bicara (Jubir) Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda di Istana Negara, DKI Jakarta, Kamis (31/3/2022).

Terdapat tiga agenda penting yang diusung oleh Indonesia dalam menyikapi persoalan global akibat pandemi yang terjadi dua tahun belakangan antara lain penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.

Dibawah kepemimpinan Indonesia, ketiga agenda tersebut akan dibahas secara mendetail sebagai solusi dalam tantangan global yang tengah dihadapi oleh seluruh negara pada saat ini. Sehingga, mampu memberikan memberikan kepada dunia dalam bersama-sama bangkit dari tantangan yang tengah melanda.

"Menjadi modal besar dunia untuk pulih dan bangkit," kata Maudy.

Kemudian, Melalui gelaran tersebut, dapat membawa dampak yang positif terhadap pertumbuhan perekonomian dalam negeri untuk semakin menggeliat selama penyelenggaraan G20.

Perekonomian Indonesia mampu bangkit dari dampak wabah global COVID-19, karena ajang G20 akan mendatang banyak delegasi yang akan mengikuti sidang pertemuan. Disinyalir akan terdapat ribuan delegasi yang datang dari seluruh antero dunia dapat membuat perekonomian dalam negeri semakin bergelora.

"G20 bermanfaat untuk masyarakat Indonesia, kedatangan ribuan delegasi akan membangkitkan perekonomian kita," tutur Maudy.

Betapa pentingnya pertemuan tersebut, Maudy mengajak seluruh masyarakat di dalam negeri untuk kerja sama dalam menyukseskan perhelatan G20. Dengan cara turut menyampaikan pesan terkait dengan kegiatan itu melalui berbagai kanal komunikasi yang dimilikinya. Sehingga, masyarakat mengetahui substansi dari pertemuan yang diselenggarakan.

Dengan begitu, masyarakat dapat memanfaatkan ajang tersebut untuk berbagai kegiatan produktif. Maupun membuka peluang-peluang yang dapat mendatangkan keuntungan.

"Agar Indonesia merasakan manfaat dari G20 dalam kehidupan sehari-hari," kata Maudy.

Menyikapi penunjukkannya sebagai Jubir, Maudy Ayunda menyatakannya sebagai sebuah kehormatan. Kepercayaan pemerintah kepada dirinya untuk mengemban amanah besar tersebut adalah bentuk kepercayaan terhadap generasi muda dalam berpartisipasi menyukseskan gelaran internasional, Presidensi G20 Indonesia 2022.

“Tidak butuh waktu yang lama bagi saya untuk menerima kepercayaan ini. Kerja sama semua elemen bangsa, termasuk generasi muda, dibutuhkan untuk mengomunikasikan manfaat yang bisa dipetik dari gelaran ini di keidupan sehari-hari. Terima kasih atas kepercayaan Menkominfo. Saya merasa terhormat dipercaya turut terlibat dalam tim komunikasi Presidensi G20,” katanya.

Pertimbangan pemerintah menunjuk aktris muda itu, seperti dijelaskan Menkominfo Johnny G Plate, agar komunikasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan G20 dapat semakin mudah dipahami oleh masyarakat dari generasi milenial (generasi Y) dan generasi Z. Tujuannya, agar kaum muda dapat ikut berpatisipasi menyukseskan gelaran G20.

Melalui keterlibatan tersebut, katanya, tentunya gelaran G20 dapat digaungkan dan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Sebagai millennial public figure, diharapkan peran Maudy akan lebih menjangkau lapisan masyarakat luas terutama generasi milenial dan generasi Z," kata Johnny.

Ditambahkan Menkominfo, latar belakang pendidikan Maudy dianggap cocok untuk menjadi bagian dari tim komunikasi Presidensi G20 Indonesia. Maudy yang merupakan alumni dari dua universitas bergengsi di dunia, mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dan mudah dipahami masyarakat.

"Maudy adalah lulusan program sarjana philosophy, politics, and economics, University of Oxford dan lulusan Master of Business Administration dan Master of Arts in Education dari Stanford University," tutur Menkominfo.

Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden