Mendag: Inti Pertemuan TIIWG G20 ialah Koherensi Kebijakan

:


Oleh Tri Antoro, Kamis, 31 Maret 2022 | 10:44 WIB - Redaktur: Untung S - 181


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, mengatakan inti dari pertemuan G20 Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) adalah koherensi kebijakan. 

Di antaranya, keselarasan kebijakan perdagangan, investasi, dan industri untuk mendukung pencapaian sustainable development goals (SDGs). Indonesia mendorong terwujudnya berbagai terobosan kesepakatan untuk pemulihan ekonomi bersama dan pembangunan berkelanjutan.

“Inti dari working group tahun ini adalah koherensi kebijakan antara perdagangan, investasi, dan industri untuk mendukung keberhasilan SDGs. Kita harus kembali ke perdagangan dan SDGs. Itu adalah jalan terbaik untuk menghadapi permasalahan ekonomi, sosial, dan tantangan dewasa ini,” jelas Mendag Lutfi yang dikutip melalui siaran pers pada Rabu (30/3/2022). 

Mendag menyampaikan, isu-isu yang akan dibahas dalam TIIWG meliputi reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), peran sistem perdagangan multilateral untuk akselerasi pencapaian SDGs, kemudian respons perdagangan, investasi dan industri terhadap pandemi dan arsitektur kesehatan global.

Isu prioritas berikutnya, terkait perdagangan digital dan rantai nilai global berkelanjutan, mendorong investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global,  serta industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan melalui Industri 4.0.

Terkait isu reformasi WTO, Mendag Lutfi mendorong para delegasi untuk mengamplifikasi langkah-langkah strategis untuk mereformasi WTO dalam upaya mengoptimalisasi fungsi lembaga tersebut.

Menurut Mendag, G20 punya posisi untuk memberikan mandat kepada WTO agar dapatmenerapkan reformasi WTO secara bertahap.

Selanjutnya, G20 perlu menjaga kontribusi integral pada sistem perdagangan multilateral untuk mendukung SDGs. “Perdagangan antarnegara dapat mendukung upaya memerangi kemiskinandan fokus pada tujuan-tujuan iklim (climate goals). Karenanya, G20 diharapkan berkontribusi terhadap perbaikan rezim perdagangan untukkepentingan semua negara dan mendukung pencapaian SDGs,” tegas Mendag Lutfi.

Terkait arsitektur kesehatan global, Mendag Lutfi mendukung diskusi mengenai peran sektor perdagangan, investasi, dan industri untukmemperkuat kapasitas produksi, manufaktur, dandistribusi vaksin. G20 perlu menunjukkan kemampuannya mengatasi hambatan-hambatan utama bagi kesetaraan akses vaksin COVID-19, produk-produk esensial, serta transfer teknologi.

G20 juga diharapkan berkolaborasi untukmemastikan perdagangan digital yang inklusifdan mampu menjembatani kesenjangan digital, termasuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar terintegrasi dengan rantai nilai global. 

“Masa depan rantai nilai global akan bergantung pada seberapa efektif negara-negara memanfaatkan peluang-peluang baru yang tercipta dari pemanfaatan teknologi danperdagangan digital,” jelas Mendag Lutfi.

Mendag Lutfi juga menekankan, pentingnya kerja sama di sektor investasi dan industri untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan. Karenanya, Presidensi Indonesia juga fokus pada kolaborasi untuk menunjang transisi energi bagi investasi yang berkelanjutan. Upaya ini ditempuh melalui pengembangan energi terbarukan dan hilirisasi industri. 

Sementara itu, dalam kerangka transformasi digital, kerja sama antara anggota G20 difokuskan untuk memanfaatkan sebaik-baiknya peluang Industri G20 sebagai dukungan bagi industrialisasiyang berkelanjutan dan inklusif.

Dorong Pemulihan Kolaboratif 

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, selaku Chair of TIIWG menyampaikan dalam sesi pertama rangkaian pertemuan TIIWG, organisasi-organisasi dunia antara lain Bank Dunia, United Nations Conference on Trade Development (UNCTAD), Organisationfor Economic Co-operation and Development (OECD), dan Dana Moneter Internasional (IMF) memaparkan outlook ekonomi global terkait situasi perekonomian dunia saat ini.

”Secara umum, pemaparan tadi memperlihatkan pemulihan ekonomi global, meskipun tidak berjalan secara merata di seluruh dunia. Hal ini menjadi catatan dan setelah ini diharapkan G20 dapat memberikan dorongan secara bersama sama untuk melakukan pemulihan secara kolaboratif,” ujar Djatmiko. 

Ia menambahkan, sebagian besar delegasi yang hadir mendukung agenda prioritas Presidensi Indonesia serta isu-isu utama TIIWG. “TIIWG bertujuan menggalang kerja sama menyikapi dinamika dan persoalan saat ini, para anggota mendukung apa yang diangkat dalam forumkarena sangat relevan,"  jelasnya.

Foto: humas Kemendag