Gelaran G20 Dorong UMKM Masuk Rantai Pasok Global

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 28 Maret 2022 | 21:08 WIB - Redaktur: Untung S - 324


Jakarta, InfoPublik - Presidensi G20 Indonesia diharapkan mampu membuat pertumbuhan perekonomian dari sektor perdagangan dapat semakin inklusif ke depan. Sehingga, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam negeri dapat ikut berkembang dengan pesat melalui gelaran ajang G20 selama beberapa bulan mendatang. 

"Pertumbuhan perekonomian dari sektor perdagangan menjadi semakin inklusif bagi pelaku UMKM," kata Ketua B20 Shinta Kamdani ketika berdiskusi dalam kegiatan rangkaian G20 "task Force 1 Session at The Global Solution Summit bertema "Strengthening Multilateral Trading System to Support Economic Recovery and Post Pandemic Era" pada Senin (28/3/2022). 

Menurut Shinta, dari gelaran G20 yang membahas secara khusus hal yang berkaitan dengan perdagangan dapat membuka peluang besar dari pelaku UMKM untuk masuk ke dalam sistem rantai pasok global. Karena, banyak pemangku kepentingan dari seluruh dunia yang bisa memberikan akses pelaku UMKM dari Indonesia masuk ke dalam sistem tersebut. 

Dengan pendekatan yang dilakukan selama gelaran G20, lanjut Shinta, harapanhya upaya pelaku UMKM dalam negeri dapat secara inklusif masuk ke sistem rantai pasok global dapat membuah hasil yang manis. Dengan begitu, dalam beberapa ke depan bisa dijumpai sejumlah produk UMKM dalam negeri yang masuk dalam sistem rantai pasok global global. 

"Saya mau memberikan garis tebal pada inklusivitas dari pelaku UMKM," imbuh Shinta. 

Dalam konteks pandemi, Presidensi G20 Indonesia bisa membawa angin segar terhadap pemulihan para pelaku UMKM di dalam negeri. Sehingga, pemulihan akibat terdampak wabah global COVID-19 dapat dilakukan dengan waktu yang relatif lebih cepat di masa mendatang.

Mengingat, sektor UMKM merupakan sektor yang paling terdampak dari penyebaran wabah global selama kurun waktu dua tahun belakangan. "Dapat membuat UMKM menjadi pulih setelah terdampak pandemi," kata Shinta.

Sementara itu, Shinta juga menyoroti terkait dengan upaya pembaruan organisasi perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO). Lembaga internasional itu harus mampu bertransformasi sesuai dengan perkembangan zaman yang ada, dengan begitu akan membawa dampak yang positif terhadap sektor perdagangan global di masa mendatang.     

Dengan pembaruan sesuai dengan perkembangan dinamika dunia yang ada, seperti dalam dalam konteks penanganan pandemi. Lembaga itu, harus mampu membuat serangkaian kebijakan yang secara efektif mengantisipasi terjadi beragam dinamika tantangan yang muncul, karena terdampak wabah global. 

Melalui kebijakan itu akan membuat jalan keluar yang efektif dalam menyelesaikan dinamika kendala yang terjadi. "Itu yang menurut saya sangat penting disampaikan, terkait dengan pembaruan WTO," pungkas Shinta.