:
Oleh Eko Budiono, Senin, 21 Maret 2022 | 11:55 WIB - Redaktur: Untung S - 278
Jakarta, InfoPublik - Urbanisasi menyebabkan mayoritas penduduk dunia akan tinggal di kawasan perkotaan dibandingkan pedesaan pada 2050, berdasarkan data dari United Nations (UN) dan Bank Dunia. Semua pihak perlu melakukan mitigas kolaborasi guna mengatasi dampaknya.
Kondisi tersebut menimbulkan sejumlah masalah seperti lingkungan hidup dan air bersih.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Fasilitasi Kerjasama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Heriyandi Roni, usai membuka webinar U20, Senin (21/3/2022).
"Kawasan pedesaan yang ditinggalkan oleh masyarakat juga perlu diantisipasi oleh para pemangku kepentingan," ujar Heriyandi.
Menurut Heriyandi, kolaborasi dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah urbanisasi.
Heriyandi menegaskan, urbanisasi juga akan berdampak terhadap perkembangan anak-anak.
"Kami harap semua daerah agar ramah anak dan mengakokomodir kebutuhan mereka," katanya.
Sementara itu, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah IV Kemendagri, Zanariah, mengatakan pihaknya mendorong semua daerah agar memfasilitas kebutuhan anak-anak.
"Memang belum semua daerah mempunyai organisasi perangkat daerah (OPD) seperti dinas perempuan dan perlindungan anak," katanya.
Menurut Zanariah, Kemendagri mengharapkan daerah bisa menerapkan kebijakan yang ramah anak.
Foto: ANTARA