Presidensi G20 Diharap Bangun Pariwisata Berkelanjutan

:


Oleh Taofiq Rauf, Senin, 21 Maret 2022 | 06:09 WIB - Redaktur: Untung S - 457


Jakarta, InfoPublik - Pakar Stategi Pariwisata, Taufan Rahmadi, mengatakan Presidensi G20 Indonesia 2022 harus bisa dijadikan momen untuk memperkenalkan budaya dan keanekaragaman Indonesia ke dunia internasional.

Sejumlah delegasi datang ke Indonesia dikatakannya akan berdampak pada tumbuhnya pariwisata. “Ketika delegasi datang, ini merupakan bagian wisata meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE). Wisata MICE itu salah satu wisata yang memberikan income. Sehingga berdampak positif terhadap pariwisata,” katanya, saat dihubungi Minggu (20/3/2022).

MICE merupakan sektor pariwisata yang mencakup berbagai kegiatan bisnis. Para delegasi yang datang diharapkan bisa merasakan suasana Indonesia yang nyaman.

Sejumlah wilayah di Indonesia dijadikan destinasi utama dalam Presidensi G20. Setidaknya ada 157 pertemuan yang digelar di beberapa kota di Indonesia. Sekitar 19 kota dilibatkan untuk mengadakan pertemuan para delegasi yang puncaknya akan digelar di Bali saat pertemuan tingkat tinggi nanti.

Menurut Taufan yang harus dilakukan dari sisi pariwisata adalah membuat bubble destination, yaitu kebijakan yang diambil oleh pengelola destinasi dalam menetapkan suatu daerah green zone menjadi daerah wisata yang aman untuk dikunjungi. Daerah yang aman untuk dikunjungi ini dalam arti masuk zona hijau dari pandemi.

“Langkah pertama lakukan di destinasi pariwisata super prioritas yang merupakan produk utama Indonesia. Setelah itu kita kembangkan dengan cara meningkatkan promosi, menyiapkan destinasi dan memperkaya atraksi,” ucapnya.

Dikatakan dia, pembangunan pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism) juga menjadi hal penting dalam mengembangkan destinasi wisata di Indonesia. Pada pertemuan perdana G20 Education Working Group (EdWG) 2022, Candi Borobudur menjadi salah satu yang dikunjungi para delegasi. Taufan menuturkan, kelestarian candi tersebut harus terjaga. Kekuatan sejarah Candi Borobdur juga harus diperuat.

“Ketika para delegasi itu datang bisa merasakan bagaimana indahnya dan sejarah serta kekayaan budaya di Indonesia,” katanya.

Taufan berharap dengan Presidensi G20 itu harus menjadi inklusif. Kebijakan yang dihasilkan bisa diraskaan baik dan positif bagi masyarakat dan dipastikan dapat meningkatkan kesejahteraan dunia.

“Pariwisata berharap adanya kebersamaan pemahaman untuk bisa bangun pariwisata dengan prinsip menjaga keberlanjutan dalam Presidensi G20 itu,” pungkasnya.

Foto: Istimewa