:
Oleh Baheramsyah, Minggu, 20 Maret 2022 | 08:39 WIB - Redaktur: Untung S - 205
Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengatakan pemerintah Indonesia melalui Presidensi G20 akan menegaskan fokus meningkatkan partisipasi para pemuda untuk menjadi seorang wirausahawan, yang dapat menciptakan lapangan kerja baru sesuai dengan potensi daerah masing-masing.
Hal tersebut, terkait proyeksi yang menggambarkan 15 persen pekerja muda akan menganggur pada 2025. Padahal, penduduk diprediksi bertambah tujuh persen pada 2030.
“Pemerintah Indonesia juga terus mendorong para pemuda untuk menjadi wirausahawan yang mandiri, bahkan melipatgandakan penciptaan lapangan kerja dan kesempatan bagi orang lain,” ucap Ida dalam Webinar Pre-Summit 1 Y20 Indonesia 2022 di Jakarta, Sabtu (19/3/2022.)
Untuk itu Menaker menekankan dalam Presidensi Indonesia G20, Ia mengajak para pekerja muda untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing setelah mengalami keterpurukan akibat pandemi COVID-19.
“Untuk mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, kami menyadari bahwa penting untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing bagi para pemuda,” kata Menaker Ida.
Adanya pandemi COVID-19 sejak 2020 juga menyebabkan para pekerja muda harus menghadapi diskriminasi di tempat kerja, rendahnya upah kerja yang diterima, hingga menjadi pengangguran dalam beberapa waktu.
Guna mendorong setiap pekerja muda memiliki pekerjaan dan kehidupan yang layak di masa depan, Ida menyebutkan melalui G20, para pemuda akan didorong untuk berperan aktif membangun perekonomian yang inklusif, lewat peningkatan keterampilan kerja dan daya saing yang kuat.
Selain meningkatkan partisipasi pemuda menjadi wirausahawan, kata dia, pemerintah akan membangun area bisnis baru dalam beberapa sektor, seperti pengembangan bisnis makanan, minuman, hingga furniture, agar peluang pekerjaan tetap terbuka.
Program-program berupa pelatihan kerja, menurut dia, ikut diberikan agar semua pekerja terlibat dalam pembangunan ekonomi yang inklusif. Kemudian, mendorong terciptanya kesetaraan di tempat kerja, sehingga kesenjangan antarpekerja perempuan dan laki-laki tidak terjadi.
Program pelatihan, lanjut dia, juga dimaksudkan agar setiap pekerja muda terbekali dengan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan pendidikan dan kemajuan teknologi.
Menurut Ida, melalui G20, Indonesia berupaya memulihkan dampak dari pandemi COVID-19 pada para tenaga kerja lewat kerja sama konkret yang dibangun dengan para pemangku kepentingan lainnya.
Negara akan mengedepankan komunikasi dan nilai gotong royong. Salah satunya dengan memadukan pendataan dan memberikan pelatihan keterampilan kerja bagi pekerja muda, sehingga mereka dapat bekerja sebagai pekerja produktif yang bisa menghasilkan pendapatan untuk masa depan dan keluarganya.
“Melalui semangat gotong royong dan kolaborasi ini, perlu kita tingkatkan upaya untuk mendorong kebijakan nasional dan pemberdayaan pemuda agar mereka dapat berkembang dan memiliki peluang yang lebih baik di tempat kerja,” kata dia.
Foto: Istimewa