:
Oleh G. Suranto, Kamis, 17 Maret 2022 | 13:35 WIB - Redaktur: Untung S - 316
Jakarta, InfoPublik - Pemanfaatan teknologi yang strategis dan tepat guna dalam pendidikan merupakan kunci dalam upaya membangun kembali pendidikan sekaligus mendorong pembelajaran berkualitas bagi anak bangsa.
Namun demikian, teknologi tentu tidak akan menggantikan peran guru sebagai insan pendidik yang berdiri di garis terdepan.
Penekanan tersebut disampaikan oleh Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20 (Chair of G20 Education Working Group/EdWG) Iwan Syahril, dalam sesi kedua pertemuan G20 EdWG, Rabu (16/3) yang mengangkat agenda prioritas kedua yakni teknologi digital dalam pendidikan.
Iwan mengatakan, pembatasan sosial dan mobilitas selama pandemi membawa perubahan mendasar bagi kehidupan anak-anak Indonesia, terutama hilangnya keterhubungan mereka dengan lingkungan belajar yang mendukung dan menarik. Di sisi lain, Iwan tidak memungkiri bahwa guru di seluruh dunia juga berjuang menghadapi transisi ke pembelajaran daring yang terjadi sangat cepat.
Namun, berbicara dalam posisinya selaku Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Iwan menuturkan bahwa para guru di Indonesia berhasil beradaptasi dan belajar melewati tantangan tersebut.
“Banyak sekali guru yang awalnya tidak siap mengajar secara daring. Namun, para guru di Indonesia menghadapi tantangan itu. Mereka mempelajari cara-cara baru dalam mengajar dan beradaptasi. Pemerintah menjadikan hal tersebut sebagai momentum untuk mengoptimalkan digitalisasi pendidikan, salah satunya melalui Platform Merdeka Mengajar yang dirancang khusus bagi guru untuk belajar dari sesamanya,” tutur Iwan seraya menjelaskan Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan sebagai Merdeka Belajar Episode Kelima Belas kepada para delegasi.
“Inisiatif ini memungkinkan seluruh siswa di Indonesia memperoleh pendidikan berkualitas yang dikembangkan dari kreativitas dan ide-ide inovatif guru. Oleh karena itu, teknologi tidak akan menggantikan peran guru sebagai mentor bagi anak-anak, dimana guru akan selalu berdiri di garis terdepan untuk menentukan masa depan pendidikan, harapan dan impian anak-anak kita,” papar Iwan, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Delegasi India dan Italia sepakat dengan agenda prioritas kedua yang diusung Indonesia ini. Sejalan dengan itu, delegasi dari Britania Raya juga setuju bahwa teknologi digital memiliki peran penting dalam sektor pendidikan. Hal tersebut disampaikan oleh Nikita Pantal, International Partnerships Team Leader, Department for Education dari Britania Raya.
“Saat ini, Britania Raya melihat bahwa keterampilan digital merupakan hal yang penting dalam mendukung perekonomian yang sukses. Dengan melakukan investasi pada edukasi digital, kita dapat membangun program yang beragam untuk masa depan,” ucap Nikita.
Menanggapi pernyataan para delegasi, Iwan menutup pertemuan dengan menyampaikan, “Kami percaya bahwa pemanfaatan teknologi yang strategis dan tepat dalam pendidikan, akan mendukung upaya kita untuk membangun kembali pendidikan, mendorong pembelajaran berkualitas untuk semua anak-anak kita,” ungkapnya.
Sumber Foto: Kemendikbudristek