:
Oleh Tri Antoro, Kamis, 17 Februari 2022 | 17:28 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 311
Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap, pertemuan Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) yang merupakan rangkaian dari Presidensi G20 Indonesia akan menghasilkan langkah-langkah yang konkret. Sehingga, dampaknya dapat dirasakan dalam upaya memulihkan perekonomian global.
"Hasilnya segera bisa dilaksanakan dan tampak hasilnya secara konkret," Presiden Joko Widodo memberikan sambutan secara virtual pada pertemuan The 1st FMCBG pada Kamis (17/2/2022).
Menurut Presiden Jokowi, pada pertemuan antara para pejabat penting setingkat menteri negara anggota G20 dan gubernur bank sentral dari sejumlah negara tersebut, akan membawa kesepakatan-kesepakatan penting.
Pertemuan diharapkan membuat perumusan kebijakan fiskal dan moneter pada masing-masing negara dapat lebih tepat. Sesuai dengan kondisi perekonomian global yang sedang terjadi. Sehingga, upaya pemulihan ekonomi global dapat segera terwujud dalam waktu yang relatif cepat.
"Menangani isu-isu strategis global tersebut dengan capaian-capaian yang nyata dan terukur dalam mencegah masalah pada pertumbuhan ekonomi," kata Presiden.
Ada tiga hal yang menjadi fokus Presidensi G20 Indonesia, yakni memperkuat arsitektur kesehatan global, Indonesia akan menyerukan kepada pimpinan negara anggota G20 tentang penanganan kesehatan yang inklusif. Dari isu tersebut, Indonesia mendesak para pimpinan negara G20 untuk mengentaskan kesenjangan terhadap ketersediaan vaksin wabah global COVID-19 yang masih mengancam berbagai belahan dunia.
Pada isu transformasi ekonomi digital, Indonesia akan menyerukan kepada pimpinan G20, bahwa melalui ruang digital dapat memulihkan perekonomian dunia dari dampak pandemi. Dengan begitu, pentingnya antar sesama anggota G20 dapat menjalin kerja sama dalam pengembangan ekonomi digital di masa mendatang.
Terakhir, isu yang berkaitan dengan transisi energi hijau yang dilakukan oleh Indonesia dalam beberapa waktu mendatang. Dengan cara beralih menggunakan energi baru terbarukan (EBT) dari sebelumnya menggunakan energi yang berbasis fosil.
"Mendorong pembahasan agenda-agenda prioritas dunia kita. Kita harus memperkuat penguatan arsitektur kesehatan global, memfasilitasi dan membiayai transisi energi menuju ekonomi hijau, dan mempercepat transformasi ekonomi digital Indonesia " imbuhnya.
Melalui penyelenggaraan ajang itu, Presiden optimis akan memperlihatkan kontribusi Indonesia dalam mendorong terjadinya jalinan kerja sama antar negara, khususnya dari tiga agenda yang digaungkan. Dengan begitu, perekonomian global dapat segera pulih kembali, bahkan lebih baik daripada sebelumnya.
"Peran Presidensi G20 Indonesia untuk berkontribusi kepada dunia. Indonesia akan mendorong sinergi dan kolaborasi antar menteri keuangan dan gubernur bank sentral," pungkas Presiden.