Di G20, Indonesia Pamer Pembiayaan UMi Perluas Akses Permodalan Usaha Mikro

:


Oleh lsma, Kamis, 17 Februari 2022 | 13:11 WIB - Redaktur: Untung S - 412


Mandalika, InfoPublik - Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) terbukti bisa memperluas akses permodalan bagi usaha mikro. Sejak diluncurkan pada 2017, Pembiayaan UMi telah memiliki 5,4 juta debitur dari kelompok pelaku usaha ultra mikro, dengan nilai penyaluran mencapai Rp18,08 triliun. Indonesia, mempromosikan hal itu lewat G20.

Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan, Hadiyanto, dalam Seminar Digitalisasi UMKM Perempuan untuk Mendorong Pemulihan Ekonomi: Harapan dan Tantangan, Jakarta, sebagai bagian dari side event Presidensi G20 Indonesia, Kamis (17/2/2022) menuturkan lebih dari 40 juta pelaku usaha mikro belum bisa akses kredit komersial. Keadaan itu, membuat pemerintah turun tangan dengan meluncurkan Pembiayaan UMi.

Pemerintah memberikan alternatif melalui pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang disalurkan melalui koperasi atau lembaga mikro. Tujuannya bisa lebih mendekatkan pelaku usaha mikro dengan sumber pembiayaan yang cepat dan lebih mudah.

Hasilnya, dalam waktu lima tahun, sudah ada 5,4 juta pelaku usaha yang menerima pembiayaan dari pemerintah melalui BLU Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Adapun nilai pembiayaan yang telah diberikan mencapai Rp 18,08 triliun.

"Pembiayaan UMi telah memberikan kontribusi positif bagi pelaku usaha ultra mikro yang saat ini telah mencapai 5,5 juta pelaku usaha yang sebagian besarnya ini perempuan," kata Hadiyanto.

Pemerintah berkomitmen agar penerima pembiayaan UMi, akan terus berkembang dan berkelanjutan. Salah satunya dengan mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital.

Saat ini sudah ada 8,4 juta pelaku usaha yang masuk dalam ekosistem digital. Baik yang bergabung dengan platform milik pemerintah maupun pihak swasta.

Melihat tren perkembangan tersebut, Hadiyanto optimistis di 2025 Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Nilai transaksinya bisa mencapai Rp12.086 triliun.

Apalagi sejak 2020, PIP telah menggunakan uang elektronik dalam penyaluran pembiayaan kepada para debiturnya. "Kami dukung inisiatif PIP yang menggunakan uang elektronik sejak 2020. Tahun ini kami harapkan penggunaan uang elektronik ini lebih gencar dan semakin luas," tuturnya.

Dalam survei internal Dirjen Perbendaharaan, Kementerian Keuangan sepanjang 2021 nilai keekonomian debitur UMi mengalami peningkatan 5,6 persen. Dari 49,85 persen pada 2020, naik menjadi 52,64 persen pada 2021.

"Ini capaian dan bukti nyata dari pembiayaan UMi, program ini bisa memberikan dampak yang makin luas," kata dia.

Maka dari itu, Hadiyanto meminta PIP untuk bekerja sama dengan BUMN Holding Ultra Mikro untuk memperluas jangkauan pemberian pembiayaan. Mengingat salah satu program kedua lembaga tersebut bisa disinergikan karena memiliki tujuan dan target pasar yang sama.

Kinerja Pembiayaan UMi

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ririn Kadariyah, mengungkapkan bahwa kinerja Pembiayaan UMi sepanjang 2021 telah menjangkau 1,9 juta debitur baru, melampaui target yang ditetapkan sebanyak 1,8 juta debitur.

Selain mencapai target debitur sebesar 109 persen di 2021, nilai penyaluran dari pembiayaan UMi di 2021 juga mencapai angka Rp7,03 triliun.

Capaian kinerja pembiayaan UMi di tengah pandemi COVID-19 terus tumbuh positif. Secara geografis, pembiayaan UMi telah menjangkau 500 kabupaten/kota dari total 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesi

Ririn menjelaskan capaian pembiayaan UMi tersebut tidak lepas dari serangkaian strategi yang dilakukan PIP.

Pertama, mengoptimalkan pengguliran dana pembiayaan UMi yang mencapai 2,2 kali dari dana pengelolaan yang bersumber dari APBN.

Kedua, PIP juga telah menambah penyalur dari LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa) non afiliasi pemerintah di tahun 2021 sebanyak 8 penyalur baru jumlahnya akan terus bertambah di 2022.

Ketiga, PIP juga mengimplementasikan digitalisasi dalam proses penyaluran maupun pendampingan dan pelatihan debitur. Piloting uang elektronik dalam pencairan pembiayaan UMi telah efektif dilakukan sepanjang 2021, serta aktif dalam pendampingan ultra mikro untuk melakukan pemasaran online.

Ririn menambahkan, PIP akan berusaha mencapai 2,2 juta debitur baru pembiayaan UMi di tahun ini. Untuk mendukung pencapaian tersebut, PIP melakukan MoU dengan Kementerian Koperasi dan UMKM (Kemenkop UKM).

MoU tersebut berkaitan dengan pembinaan dan pengawasan koperasi, identifikasi koperasi potensial, serta optimalisasi peran penyuluh koperasi lapangan.

"Di 2022 sesuai arahan Menteri Keuangan, Wamen, dan Dirjen Perbendaharaan, PIP akan mengembangkan pola pelatihan dengan lebih terstruktur dan memberikan dampak yang tidak hanya dirasakan debitur namun juga komunitas dan masyarakat luas," pungkas Ririn.

Foto: Istimewa