:
Oleh Untung S, Senin, 14 Februari 2022 | 21:48 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 396
Jakarta, InfoPublik – Para pemimpin G20 berkomitmen mendukung pemulihan yang cepat, tangguh, inklusif dan berkelanjutan terhadap sektor pariwisata, pascapandemi COVID-19 yang menghantam dunia.
“Terima kasih saya sampaikan kepada Indonesia, yang sudah mengambil alih presidensi tourism working group (TWG) dalam G20,” kata Menteri Pariwisata Italia, Massimo Garavaglia, dalam sambutannya saat peluncuran atau kick-off meeting TWG G20 Indonesia 2022, yang digelar daring dan luring dari Balairung Soesilo Soedarman, Kemneparekraf, Jakarta, Senin (14/2/2022).
Massimo menuturkan, dampak dari pandemi COVID-19 selama kurang lebih dua tahun ini telah membuat semua negara menyadari, termasuk opini publik yang mengakui akan pentingnya pariwisata bagi perkembangan ekonomi dan masyarakat dunia.
Pandemi juga menunjukkan, pariwisata telah dijadikan prioritas baru dalam agenda domestik dan global, sehingga memberi inspirasi dan kesempatan bagi G20 untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi secara keseluruhan.
“Selain itu, dalam waktu yang bersamaan pula, semua berpikir sama bagaimana arah regenerasi industri pariwisata serta sektor terkait lainnya pascapandemi COVID-19,” tutur Massimo.
Ke depan, menurut Massimo, negara G20 juga mendukung panduan awal akan masa depan pariwisata yang telah menjadi kesimpulan bersama saat pertemuan tingkat menteri pariwisata.
“Izinkan saya untuk mengungatkan kembali panduan awal yang mengidentifikasi tujuh isu prioritas, yakni pergerakan yang aman, manajemen krisis, ketangguhan, inklusivitas, transformasi ekonomi hijau, transisi digital, investasi dan infrastruktur,” jelas Massimo.
Massimo menambahkan, perkembangan beberapa bulan belakangan ini, telah mengkonfirmasi relevansi atas kerja sama dan dan aksi atas isu-isu prioritas tersebut.
“Dimulai dari tugas untuk segera memulihkan kepercayaan wisatawan, peningkatan kapasitas kita dalam mengatasi virus, vaksin dan pencabutan larangan perjalanan secara progresif, sehingga membuka prospek positif akan pembukaan dan pemulihan perjalanan pariwisata internasional,” tambahnya.
Massimo menjelaskan, dalam waktu yang sama, semua harus memastikan industri pariwisata dan komunitas lokal untuk bisa mengambil kesempatan yang ditawarkan tren terbaru, akan permintaan terhadap pengalaman wisata yang berbeda serta berkelanjutan.
Hal itu bisa diperoleh, dengan mengambil keuntungan dari inovasi digital serta memainkan peran aktif, dalam evolusi dalam menuju pariwisata yang berkelanjutan.
“Saya yakin Presidensi G20 Indonesia 2022 akan mengarahkan TWG, dalam cara yang paling efektif untuk mengatasai tantangan dan mengambil kesempatan, untuk mendorong kemakmuran, pembangunan, konsolidasi pariwisata yang ramah lingkungan, kami siap bekerja sama. Kami apresiasi penyusunan rencana TWG itu, dan menantikan pertemuan kita di Bali nanti,” pungkas Massimo.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, memastikan akan mendorong resiliensi ketahanan dan ketangguhan sektor pariwisata pascapandemi COVID-19 pada pertemuan kelompok kerja pariwisata/TWG pada Presidensi G20 Indonesia 2022, guna mempercepat pemulihan ekonomi.
“Negara-negara G20, harus terus menyinergikan dan menjelaskan rencana kebangkitan sektor ekonomi yang ditopang oleh pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf), sehingga lebih tangguh dan tahan di masa yang akan datang,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam sambutannya.
Menparekraf mengungkapkan, penguatan tema utama TWG G20 yakni percepatan pemulihan sektor pariwisata berbasis masyarakat, disusun dengan mengidentifikasi isu utama yaitu penguatan masyarakat sebagai agen perubahan (agen of change) untuk transformasi pariwisata.
Oleh karena itu, menurut Menparekraf, TWG akan memfokuskan memberdayakan masyarakat melalui pengembangan lebih lanjut khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM), sesuai tujuannya menjadikan sektor pariwisata lebih tangguh.
Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan (BSDK) Kemenparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya, dalam laporannya mengatakan telah menyusun lima Line of Actions, terkait TWG G20.
Lima Line of Actions itu di antaranya, Pengembangan Sumber Daya Manusia; Invoasi Melalui Digitalisasi; Pemberdayaan Perempuan dan Generasi Muda; Rehabilitasi, Konservasi dan Pemeliharaan Lingkungan; serta Investasi di Sektor Pariwisata dan Digital.
Foto: Tangkapan Layar Kanal Youtube Kemenparekraf