:
Oleh Tri Antoro, Senin, 14 Februari 2022 | 14:44 WIB - Redaktur: Untung S - 424
Jakarta, InfoPublik - Presidensi G20 dapat dijadikan sebagai momentum menggaungkan bahwa Indonesia telah bertransformasi dalam sistem pembayaran digital. Sistem pembayaran tersebut, nantinya dapat dipergunakan dalam setiap kegiatan perekonomian, termasuk pada sektor pariwisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, mengatakan wisatawan mencanegara yang datang ke Indonesia meminta adanya layanan pembayaran digital yang sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga, para turis itu semakin mudah melakukan transaksi kala mengunjungi berbagai destinasi pariwisata.
"Sesuai Permintaan wisatawan mancanegara, dengan adanya sistem pembayaran digital terbaru yang bisa diimplementasikan ketika berkunjung ke Indonesia, itu mempermudah mereka," kata Menparekraf ketika melakukan diskusi "Digital Payment Inovation" secara virtual yang digelar Bank Indonesia (BI) sebagai side event Presidensi G20 Indonesia 2022, pada Senin (14/2/2022).
Menurut Sandi, sistem pembayaran digital memang perlu diaplikasikan dalam setiap kegiatan, termasuk pada sektor pariwisata di dalam negeri. Sebab, para turis dari mancanegara yang datang, terbiasa menggunakan pembayaran digital di negara asalnya.
Kemudian, dalam konteks pengendalian wabah global COVID-19, sistem pembayaran secara digital juga disarankan dalam mencegah terjadinya penyebaran virus bahaya itu. Termasuk kala wisatawan datang berkunjung ke tanah air dalam beberapa waktu mendatang.
Menurut Menparekraf, Hal itu, harus segera diaplikasikan dalam waktu dekat. Sebab, diproyeksikan pada 2022 ada sekitar 2-3 juta wisatawan mancanegara yang datang ke tanah air.
"Para turis meminta ada pembayaran digital berbasis teknologi yang terbaru, sehingga mempermudah mereka," katanya.
Adanya pembayaran secara digital, lanjut Menparekraf, tentu akan mendorong target menarik investor asing dan valuta asing. Proyeksinya, dapat menyumbangkan pendapat negara hingga USD3,3 miliar di masa mendatang.
Hal itu berpeluang terwujud, karena pada saat ini sektor itu sudah mencapai sekitar USD400- USD700 juta. Besarnya nilai itu, sudah seharusnya mendapatkan perhatian dengan mewujudkan sistem pembayaran secara digital.
"Cepat atau lambat kita harus melakukan pembayaran digital, apalagi momentum G20 ini tidak boleh disia-siakan," tuturnya.
Terwujudnya pembayaran digital itu, tambah Menparekraf, dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan menyumbangkan sebanyak 11-12 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Peluang itu, terbuka lebar manakala sejumlah sejumlah wilayah pariwisata di dalam negeri akan terkena dampak dari gelaran G20 yang digelar di beberapa tempat di tanah air secara simultan.
"Akan menyumbangkan sekitar 11-12 persen ke PDB Indonesia. Saya yakin dapat terjadi, apalagi ada G20" pungkas Menparekraf.
Foto: Tangkapan Layar Kanla Youtube BI