G20 Bahas Emisi Karbon, PLN Operasikan 648 Megawatt Pembangkit EBT

:


Oleh Eko Budiono, Rabu, 9 Februari 2022 | 15:05 WIB - Redaktur: Untung S - 294


Jakarta, InfoPublik - PT PLN (Persero) mempercepat transisi energi dan mengurangi emisi karbon yang menjadi salah satu agenda dalam pertemuan G20 di Indonesia, melalui pengoperasian 648 megawatt pembangkit energi baru terbarukan (EBT) pada 2022. 

Hal itu disampaikan Direktur Perencanaan Korporat PLN, Evy Haryadi, melalui keterangan tertulis, Rabu (9/2/2022).

Evy mengatakan, pengoperasian pembangkit energi bersih juga bertujuan mendukung pemerintah mencapai target net zero emission atau netralitas karbon pada 2060.

"Tahun ini kami menargetkan penambahan kapasitas terpasang pembangkit EBT mencapai 648 megawatt yang terdiri dari pembangkit tenaga surya, air, panas bumi, angin hingga sampah," kata Evy.

Evy menuturkan, PLN akan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 108 megawatt dan tambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 53 megawatt pada 2022.

"PLN akan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga minihidro sebesar 154 megawatt dan pembangkit listrik tenaga surya sebesar 287 megawatt," ujarnya.

Sedangkan untuk pembangkit listrik tenaga angin kapasitasnya mencapai 2 megawatt dan pembangkit listrik tenaga sampah sebesar 43 megawatt.

Evy menyampaikan, regional Jawa, Madura, dan Bali mendominasi bauran pembangkit listrik bersih dengan total kapasitas terpasang saat ini mencapai 9,6 gigawatt. Sedangkan wilayah Sumatera, sudah mempunyai kapasitas terpasang pembangkit energi bersih sebesar 5,2 gigawatt.

Wilayah Kalimantan memiliki kapasitas terpasang pembangkit energi bersih mencapai 1,7 gigawatt; Sulawesi mempunyai 2,2 gigawatt; dan wilayah Maluku, Papua, serta Nusa Tenggara kapasitas terpasang pembangkit energi bersih tercatat sebesar 2,05 gigawatt.

Sesuai rencana mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada 2026, PLN akan menggantikan pembangunan listrik fosil itu dengan pembangkit energi bersih baseload yang dapat menghasilkan listrik secara terus-menerus.

Secara bertahap mulai 2026, PLN akan menambah kapasitas pembangkit energi bersih baseload sebesar 100 megawatt. Pada 2027, pembangkit energi bersih akan bertambah menjadi 265 megawatt dan 2028 kemudian bertambah lagi 215 megawatt.

Penambahan kapasitas terpasang pembangkit energi bersih baseload ini juga akan dilakukan hingga 2029 sebesar 280 megawatt dan terakhir di 2030 sebesar 150 megawatt.

Evy menekankan, jenis pembangkit yang akan dibangun ditentukan melalui kajian yang lebih komprehensif sesuai dengan potensi energi bersih yang ada di daerah.

PLN menargetkan tambahan pembangkit energi bersih yang beroperasi sebesar 10,6 gigawatt pada 2025.

Sedangkan, pada 2030 kapasitas terpasang pembangkit energi bersih mencapai 20,9 gigawatt.

Sebelumnya, pengembangan pembangkit EBT akan diprioritaskan PLTU  yang masa kontraknya tidak diperpanjang.

Langkah itu untuk mencapai target net zero emissions atau netralitas karbon  pada 2060.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana, dalam Talkshow Youth Movement for G20 Energy Transitions, pada Selasa (8/2/2022).

Foto: ANTARA