:
Jakarta, InfoPublik - Bank Indonesia (BI) mendorong negara-negara di dunia, terutama anggota G20 untuk bekerja sama dalam sistem pembayaran digital. Tujuannya, untuk mendorong produktivitas dan perluasan ekonomi global.
"Selain itu, implementasi sistem pembayaran digital juga ditujukan untuk menjaga stabilitas dan sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono dalam acara International Seminar on Digital Financial Inclusion pada Rabu (2/2/2022).
Doni memaparkan, penggunaan sistem pembayaran digital merupakan wujud dari percepatan transformasi digital. Hal itu juga menjadi bagian dari tiga isu utama yang diusung Indonesia dalam Presidensi G20.
Presidensi G20 Indonesia mengusung tiga isu yang menjadi prioritas untuk dibahas bersama-sama negara anggota G20. Pertama, penguatan arsitektur kesehatan global.
Kedua, optimalisasi teknologi digital untuk transformasi ekonomi. Ketiga, transisi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
"Isu tersebut relevan dengan situasi dan kondisi dunia saat ini akibat terdampak pandemi COVID-19," ujar Doni.
Terkait penanganan pandemi COVID-19 secara global, Doni melanjutkan, Indonesia mendorong adanya distribusi vaksin yang lebih merata dan adil. Terutama bagi negara-negara berkembang maupun tertinggal yang juga turut terdampak pandemi COVID-19.
Sementara untuk mengatasi persoalan lingkungan, Indonesia berperan aktif untuk mengajak dan menerapkan percepatan tranformasi energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan. Indonesia menargetka, bisa mewujudkan emisi nol persen atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Foto: Istimewa
