:
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 28 Januari 2022 | 10:50 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 253
Jakarta, InfoPublik – Seluruh negara anggota asosiasi bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara atau Association of South East Asia Nation (ASEAN) diajak untuk mendukung agenda Presidensi Indonesia G20 2022. Salah satu agenda yang diusung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) adalah transformasi digital.
Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Mira Tayyiba, mewakili Menkominfo, dalam Forum The 2nd ASEAN Digital Ministers Meeting (ADGMIN-2) yang berlangsung virtual dari Jakarta, Kamis (27/1/2022).
“Indonesia sangat senang dan merasa terhormat untuk membawa agenda transformasi digital di forum G20. Presidensi G20 Indonesia akan berfokus pada tiga isu prioritas, yaitu arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi energi,” ujarnya.
ADGMIN-2 tema Digital Transformation: Engine for ASEAN Economic Recovery from COVID-19 dihadiri oleh seluruh negara anggota ASEAN, Mitra Wicara, dan perwakilan International Telecommunication Union.
Sebagai Chair Digital Economy Working Group (DEWG), Mira menyatakan, forum Kelompok Kerja yang dipimpinnya akan menyoroti upaya kolektif dalam memanfaatkan teknologi digital untuk penanganan pandemi COVID-19.
Selain itu, katanya, DEWG juga fokus pada upaya membangun ekosistem yang resilien terhadap tantangan serta krisis di masa depan.
“Sebagai negara pertama yang menjadi Chair untuk DEWG G20, Indonesia akan memimpin diskusi tentang tiga isu prioritas, di antaranya Post Covid-19 Recovery and Connectivity, Digital Skills and Literacy, dan Cross Border Data Flow and Data Free Flow with Trust,” jelasnya.
Menurut Mira, perkembangan sektor digital di kawasan ASEAN dinilai terus mengalami peningkatan, terutama selama masa pandemi COVID-19.
Negara anggota ASEAN dinilai telah membuat kemajuan yang luar biasa dalam mendorong pemulihan ekonomi dengan memanfaatkan teknologi digital yang tercermin dalam ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF)
“ACRF menggarisbawahi pentingnya transformasi digital yang inklusif. Transformasi digital harus inklusif agar manfaat positif dan produktif dari ruang digital dapat dirasakan oleh semua kelompok masyarakat tanpa terkecuali,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan pertukaran ide antar negara ASEAN untuk terus memperkuat kerja sama regional di bidang digital, seperti yang tertera di ASEAN Digital Masterplan 2025.
Pemerintah Indonesia dipastikan siap untuk memperkuat kolaborasi dan kohesivitas kerja sama negara anggota ASEAN untuk mencapai pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 yang inklusif, resilien, dan berkelanjutan.
“Perlu diingat bahwa pemulihan pasca pandemi COVID-19 dan transformasi digital harus berjalan beriringan. Melalui penguatan kerja sama regional di bidang digital, ASEAN dapat merealisasikan peluangnya untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat” pungkasnya. (foto: AYH/Humas Kominfo).