Mentan RI Terima Estafet Kepemimpinan Kelompok Kerja Pertanian G20

:


Oleh Baheramsyah, Kamis, 27 Januari 2022 | 19:29 WIB - Redaktur: Untung S - 263


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) pada Kamis (27/1/2022) melaksanakan Kick Off Agriculture Working Group atau Kelompok Kerja Bidang Pertanian Negara G20 presidensi Indonesia 2022.

Pada kesempatan itu pula, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menerima secara resmi estafet kepemimpinan Kelompok Kerja Pertanian Negara G20.

“Merupakan sebuah kehormatan bagi saya beserta seluruh Jajaran Kementerian Pertanian RI menerima estafet kepemimpinan Kelompok Kerja Bidang Pertanian Negara G20 dari Yang Mulia Menteri Pertanian Italia Stefano Patuanelli dan meneruskan semua yang sudah dilakukan pada kepemimpinan beliau,” ungkap SYL saat memimpin langsung kegiatan, di ruang Agriculture War Room (AWR), Kantor Pusat Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan.

SYL menyebutkan negara G20 harus bersinergi dalam memastikan ketahanan pangan dan gizi bagi masyarakat dunia. Menurutnya, diperlukan keseimbangan jaminan produksi pangan dan pertanian nasional, serta jaminan keandalan, kepastian, dan keadilan perdagangan pangan dan pertanian lintas batas negara.

Sinergi negara-negara G20 pun menjadi sangat penting dengan tantangan yang dihadapi saat ini berupa pandemi global.

“Pandemi global telah menciptakan tantangan terhadap ketahanan pangan dan nutrisi yang diakibatkan oleh pembatasan pergerakan barang dan jasa di tingkat lokal, regional, dan global," sebut SYL.

Pada penyelenggaraan Kelompok Kerja Bidang Pertanian G20 kali ini, Syahrul mengungkapkan Kelompok Kerja Bidang Pertanian kali ini mengambil tema besar yaitu balancing production and trade to fulfill food for all.

“Melalui pemilihan tema tersebut, kami berharap para Menteri Pertanian Negara G20 dapat menyepakati komitmen bersama untuk memastikan keseimbangan jaminan pasokan pangan nasional, dari sumber produksi pertanian dalam negeri dan jaminan kelancaran perdagangan pangan dan pertanian lintas batas negara untuk menjamin kecukupan pangan bagi semua,” imbuh SYL.

SYL pun berharap semua stakeholder pertanian untuk dapat mendukung kesuksesan rangkaian perundingan G20 Kelompok Kerja Bidang Pertanian 2022.

“Sebagai satu bagian dari komunitas global, kita perlu mendukung peran krusial dari sektor pertanian dalam menyediakan pangan dan gizi penting bagi semua orang dan menjamin pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tanpa membiarkan satu orangpun tertinggal di belakang,” tegas SYL.

Stefano yang hadir secara daring, sempat memberikan masukannya bagi kepemimpinan Indonesia kali ini. Stefano menyebutkan tantangan Kelompok Kerja Bagian Pertanian Negara G20 memang semakin besar. Dunia saat ini menghadapi pandemi sehingga dibutuhkan upaya bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan global.

“Dalam dunia yang makin saling terhubung, dibutuhkan komitmen untuk mencari solusi besama yang efektif,” jelas Stefano.

Menurutnya, salah satu kekuatan Italia dalam penyelenggaraan tahun lalu adalah melibatkan petani dan organisasi pertanian. “Hal ini menjadi kunci untuk menangkap aspirasi dari mereka yang berkecimpung langsung dalam produksi pangan dunia,” ujar Stefano.

Stefano pun mengucapkan selamat kepada Menteri Pertanian RI yang telah menerima estafet kepemimpinan. Ia mengapresiasi inisiatif presidensi Indonesia yang mengemukakan tantangan-tantangan baru serta langkah-langkah yang perlu diambil ke depannya.

“Saya percaya forum G20 Kelompok Kerja Bidang Pertanian, di bawah arahan kepemimpinan Bapak Menteri Pertanian Indonesia akan dapat merumuskan kompromi yang seimbang dari berbagai aspirasi dan kebutuhan yang beragam dari negara-negara G20, untuk menjamin ketersediaan pangan bagi semua melalui produksi pertanian dan perdagangan yang terbuka dan transparan,” paparnya.

Kelompok Kerja Bidang Pertanian Negara G20 2022 memiliki sejumlah rangkaian pertemuan yang dimulai oleh agriculture market information system (AMIS) yang dilaksanakan pada 23 Maret 2022 di Bogor.

Setelahnya, sejumlah kegiatan akan diselenggarakan bergantian di Bogor, Yogyakarta, dan Bali. Sebagai acara puncak, akan diselenggarakan agricultural ministerial meeting (AMM) yaitu pertemuan tingkat Menteri Pertanian pada 14 – 15 September 2022 di Bali.

Foto: Humas Kementan/Istimewa