:
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 26 Januari 2022 | 17:16 WIB - Redaktur: Untung S - 452
Jakarta, InfoPublik – Rangkaian pertemuan digital economy working group (DEWG) atau grup kerja ekonomi digital Presidensi Indonesia G20 2022, dijadwalkan akan dimulai pada 8 Maret 2022 mendatang dengan mengadakan workshop (lokakarya).
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Sekjen Kominfo), Mira Tayyiba, yang juga menjabat Chair DEWG G20 2022 menjelaskan, workshop akan digelar dua kali dan merupakan upaya perbaikan dari gelaran G20 sebelumnya.
“Ini berdasarkan pengalaman presidensi (Italia G20) yang lalu, diskusi-diskusi terus gak selesai-selesai (selama pertemuan delegasi). Jadi sebelum memulai meeting kita masuk ke workshop,” ujar Sekjen Kominfo dalam acara Sofa Talk-Digital Economy Working Group “Kepemimpinan Indonesia Dalam Isu Digital Di Forum G20” di Jakarta pada Rabu (26/1/2022).
Menurut Mira, workshop pertama, adalah diskusi pemanasan DEWG yang diikuti oleh panitia lokal, untuk membahas berbagai isu yang akan dibicarakan pada workshop kedua.
Delegasi negara-negara G20 lainnya baru akan dilibatkan pada workshop kedua, yang bertema member’s day yang akan menyaring topik-topik diskusi untuk dibawa ke sidang atau meeting pertama.
“Di workshop kedua pada 15 Maret 2022, kita mengundang delegasi internasional, yakni member’s day supaya nanti masalah sudah mengerucut ketika memasuki sidang pertama,” tutur Mira.
“Dan kami harapkan banget bisa hybrid, tapi lihat dulu (perkembangan situasi pandemi) mungkin terpaksa harus online dulu,” tutur Mira lagi.
Lebih lanjut Mira menjelaskan, meeting pertama akan digelar di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 29-30 Maret 2022.
Sedangkan meeting kedua, rencananya digelar di Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) pada 17-19 Mei 2022 yang digelar bersamaan acara pendamping (side event) yang bertema Literasi Digital.
“Setiap acara (meeting) kita tempel dengan side event. Jadi yang satu (acara) ngomong-ngomong, yang satu ada contohnya. Untuk side event di Jogja itu mengenai literasi digital,” jelas Mira.
Meeting ketiga, akan digelar pada 20-21 Juli 22 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang membahas topik mengenai aliran data lintas negara (cross border data flow).
DEWG akan menggelar meeting keempat pada 25-26 Agustus 2022 di Provinsi Bali, yang hasilnya akan dilaporkan ke Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, agar ditetapkan di digital economy ministrial meeting (DEMM) di Bali pada 29-30 Agustus 2022.
Dalam DEMM, katanya, pemerintah, melalui Kementerian Kominfo, akan meluncurkan Digital Innovation Network dan side event berupa pameran transformasi digital (Digital Transformation Expo).
“Jadi intinya di expo (Digital Transformation Expo), kita akan showcase-kan journey (perjalanan) pengembangan pemanfaatan teknologi digital di Indonesia, potensinya juga apa saja,” ungkap Mira.
Pamerani ini menurutnya bukan saja menjawab hal-hal yang terkait dengan produktivitas peningkatan nilai ekonomi, tetapi juga inklusifitas dan keberlanjutan (sustainablility).
“Jadi kita akan mengetalasekan berbagai use case yang menggunakan teknologi digital dan mungkin kita memiliki sesuatu yang terkait metaverse,” pungkas Mira.
Foto: Tangakapan layar Zoom