Presiden: Tema "Recover Together, Recover Stronger" G20 Sangat Relevan

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 11 Januari 2022 | 22:20 WIB - Redaktur: Untung S - 272


Jakarta, InfoPublik - Tema "Recover Together, Recover Stronger" dalam perhelatan G20 sudah tepat dengan konteks penanganan wabah global COVID-19 saat ini. Mengingat, sejumlah negara anggota G20 masih berjuang dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 varian Omicron di negaranya masing-masing dalam beberapa waktu belakangan ini.

Dengan adanya tema ini, maka diharapkan setiap delegasi negara yang mengikuti ajang G20 ini dapat termotivasi dalam mengatasi dampak wabah global ini secara efektif. Sehingga, pascapertemuan dilakukan seluruh negara anggota G20 mampu bangkit bersama dan pulih dengan lebih kuat di berbagai sektor terdampak pandemi.

"Saat ini memang negara-negara G20 bergelut dengan varian omicron. Tema G20, sangat relevan sekali, karena kita ingin bangkit bersama dan kita ingin pulih dengan lebih kuat," kata Presiden Joko Widodo melalui siaran virtual pada Selasa (11/1/2022).

Salah satu cara yang digaungkan oleh Indonesia dalam gelaran G20 adalah mengajak negara-negara maju kelompok G20 untuk mendukung sepenuhnya akses pemerataan vaksinasi COVID-19 di berbagai belahan dunia. Dengan begitu, negara-negara yang masuk dalam kategori negara miskin dan berkembang dapat terpenuhi kebutuhan vaksin tersebut.

Menurut Presiden, kontribusi seluruh negara dalam mengentaskan ketimpangan akses vaksin COVID-19 sangat diperlukan, sehingga pemerataan akses vaksin COVID-19 dapat segera diwujudkan di masa mendatang. Ini sangat penting dilakukan, agar ketimpangan capaian vaksinasi virus berbahaya di atas antara negara maju dan negara miskin tidak terlalu jauh.

"Problem terbesar saat ini adalah akses kepada vaksin. Negara maju dan kaya sudah melakukan vaksinasi terhadap 90 dan 80 persen jumlah penduduknya. Tetapi negara yang miskin baru melakukab vaksinasi mencapai 6 persen dari jumlah penduduknya, akses kepada vaksin betul-betul harus merata semua negara bertenggung jawab terhadap hal itu," kata Presiden.

Diketahui, pada 31 Oktober 2021 lalu, Presiden Jokowi secara resmi menerima tongkat estafet Presidensi G20 dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi. Selanjutnya, Indonesia akan memegang Keketuaan atau Presidensi G20 mulai dari 1 Desember 2021 hingga awal November 2022. Selama Keketuaan, Indonesia akan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan sejumlah pertemuan internasional terkait lainnya.

Indonesia secara resmi memulai rangkaian Presidensi G20 selama satu tahun penuh terhitung mulai 1 Desember 2021 hingga November 2022. Dalam beberapa waktu ke depan akan digelar sebanyak 150 pertemuan yang berada di 15 kota di tanah air.

Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris Raya, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Foto: Tangkapan Layar Akun Youtube MNC Trijaya