Think-20 Indonesia, Jembatan Berbagi Ide Pemimpin Negara G20

:


Oleh lsma, Selasa, 11 Januari 2022 | 10:20 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 594


Jakarta, InfoPublik - Kepresidenan Think-20 (T20), sebagai pusat gagasan global bagi para pemimpin G20, bertujuan tidak hanya untuk mengembangkan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian untuk dipertimbangkan para pemimpin negara anggota G20, tetapi juga untuk memberikan landasan pengetahuan yang penting kepada media lokal.

T20 Indonesia bertujuan untuk berbagi wawasan tentang isu-isu ekonomi, geopolitik, dan strategis terkini yang dianggap relevan bagi para pemimpin G20 kepada media.

Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Bambang P.S. Brodjonegoro menjelaskan kepemimpinan Indonesia dalam forum G20 menjadi momentum yang tepat seiring dengan upaya pemulihan pasca pandemi yang menjadi prioritas utama bagi negara-negara di seluruh dunia.

“Sebagai negara yang memiliki momentum untuk bertindak secara strategis, Indonesia dalam kepemimpinannya di G20 perlu mempromosikan berbagai agenda pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif seperti perubahan iklim, pemanfaatan transformasi digital, dan pengentasan ketimpangan.” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya yang diterima ungkap Bambang.

Ia menambahkan bahwa dalam mendukung suksesnya Indonesia sebagai presidensi G20, pimpinan negara anggota G20 perlu didukung dengan dialog dan diskusi antar pakar kebijakan.

“T20 (Think 20), sebagai salah satu engagement group dari G20, harus hadir di masa yang sangat penting ini sebagai platform bagi think tank dan lembaga riset di seluruh dunia untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan berbasis riset yang kuat, independen, dan inklusif untuk dijadikan sebagai pertimbangan bagi para pemimpin di G20,” tambah Bambang.

Kontribusi Ide untuk Penyusunan Dokumen Rekomendasi Kebijakan

Riatu Mariatul Qibthiyyah selaku Kepala LPEM FEB-UI menjabarkan peran T20 Indonesia sebagai engagement group selama kegiatan G20 Indonesia.

“Menariknya adalah, rekomendasi T20 kepada G20 akan didasarkan pada policy brief yang berlandaskan riset dan kajian yang telah dilakukan serta mempertimbangkan dan mengintegrasikan agenda-agenda yang dibawah oleh think-tank dari negara anggota G20”.

Riatu menambahkan bahwa T20 memiliki kelompok gugus tugas atau task force yang dikelola secara desentralisasi menyesuaikan dengan kepakaran lembaga-lembaga yang terlibat. “Karena masing-masing lembaga think-tank memiliki kekuatannya tersendiri, ini juga yang menjadi alasan kerjasama yang dilakukan dengan lembaga lainnya” tambah Riatu.

Pada 2022 akan ada serangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh T20 Indonesia dan akan memulai dengan Inception Event pada Februari hingga T20 Summit pada September.

Diantara bulan tersebut akan ada beberapa side events yang diselenggarakan oleh partner. Semua kegiatan ini nantinya akan mendukung dalam tercapainya sebuah communique yang akan menjadi kontribusi untuk G20.

Salah satu kontribusi yang dilakukan oleh T20 Indonesia adalah dengan membuka sayembara abstrak (call for abstract) untuk penyusunan policy brief bagi seluruh pihak yang berminat untuk mendukung perumusan kebijakan bagi para pemimpin negara anggota G20.