:
Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 22 Desember 2021 | 18:08 WIB - Redaktur: Untung S - 287
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, mengemukakan dalam G20 ada dua kelompok khusus yang mendiskusikan penguatan posisi dan isu kesetaraan bagi perempuan.
Dua kelompok khusus yang dimaksud adalah G20 Empower (yang merupakan aliansi pemerintah dan swasta), dan Women 20 (yang merupakan engagement group). Dan Indonesia juga telah menentukan agenda/tema kerja yang akan dibahas dalam masing-masing kelompok tersebut.
"G20 Empower akan membawa tiga tema penting yakni akuntabilitas terhadap Key Performance Indicators (KPI) dari perusahaan untuk mendorong kepemimpinan dan penguatan posisi perusahaan di dunia kerja; bagaimana pihak swasta dan pemerintah dapat terus mendorong dan mendukung peran perempuan dalam SME (Small Medium Enterprises) sebagai penggerak ekonomi; dan membangun kesiapan perempuan di masa depan dalam ekonomi digital," jelas Menteri PPPA dalam acara Kick-off G20 Women’s Empowerment yang disiarkan virtual, pada Rabu (22/12/2021).
Selama 2021, lanjut Menteri PPPA, G20 Empower telah melakukan beberapa kegiatan secara nasional, seperti melakukan series webinar untuk mempromosikan pentingnya peran perempuan dalam dunia usaha dan dunia kerja, dan telah merekrut sekitar 50 advocates G20 Empower yang merupakan CEO/Senior Directors dari perusahaan-perusahaan di Indonesia.
"Diharapkan para advocate G20 Empower dapat menyuarakan dan mengembangkan program, sistem, dan kebijakan terkait kesetaraan dan kesempatan bagi perempuan di perusahaannya, dan juga dapat berkontribusi secara lebih luas dalam komunitas dan masyarakat," ucap Menteri PPPA.
Sementara itu, Women 20 mengusung empat isu utama, yakni: mengurangi diskriminasi dan kekerasan untuk mendorong partisipasi perempuan dalam ekonomi; mendorong ekonomi yang inklusif dan pertumbuhan melalui dukungan terhadap MSMEs (Micro, Small and Medium Enterprises) yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan; membangun ketahanan sosial terutama bagi perempuan dan anak perempuan di daerah perdesaan dan disabilitas; serta kesetaraan gender dalam merespon isu-isu kesehatan.
Menurut Menteri PPPA, tantangan yang dihadapi perempuan di masa yang akan datang juga tidak sedikit dan cukup kompleks. Dengan terus berkembangnya teknologi 4.0 dan pentingnya memberi kesempatan yang setara bagi perempuan dalam dunia usaha dan dunia kerja, menjadi perhatian yang perlu diperhatikan dan dicarikan solusi untuk perbaikan kualitas dan kapasitas perempuan ke depan
"Melalui forum-forum G20 yang membahas mengenai peningkatan partisipasi dan peran perempuan dalam masyarakat global dan lokal, kami mengharapkan isu pemberdayaan perempuan dapat terus diperbaiki untuk meningkatkan dan memperkuat posisi tawar perempuan dalam masyarakat. Kami juga akan melanjutkan inisasi Italy dan berkomitmen untuk melaksanakan Ministerial Meeting on Women’s Empowerment pada Presidensi Indonesia 2022 di Bali," ujar Menteri PPPA.
Menteri PPPA percaya bahwa Presidensi Indonesia dalam G20 ini dapat terus mendorong terciptanya aksi-aksi nyata melalui pengembangan rekomendasi, kebijakan maupun sharing pengalaman baik melalui kolaborasi dan menggalang kekuatan bersama untuk terus mendukung kesetaraan dan mendorong posisi strategis perempuan.
"Jika perempuan dapat diberdayakan dan anak-anak terlindungi, maka kesejahteraan masyarakat dapat kita wujudkan," tutup Menteri PPPA.
Foto: Tangkapan Layar Kanal Yotube Kemen PPPA/Untung S