Peran Perempuan dan Kelompok Marginal Jadi Perhatian Utama Presidensi G20 Indonesia

:


Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 22 Desember 2021 | 18:10 WIB - Redaktur: Untung S - 436


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) melihat pentingnya mendorong diskusi mengenai peran dan kepemimpinan perempuan dalam pembangunan terutama dalam kondisi pandemi COVID-19 melalui forum G20 sehingga diharapkan akan mempunyai efek global yang lebih luas.

"Suatu kehormatan bagi kami untuk terlibat dan berperan sebagai ‘mother ministry’ untuk isu perempuan dalam G20 melalui Women 20 dan G20 Empower. Keterlibatan dan peran perempuan dan kelompok marginal menjadi perhatian utama dalam kepemimpinan Indonesia dalam G20 ini," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, dalam acara Kick-off G20 Women’s Empowerment yang disiarkan virtual, pada Rabu (22/12/2021).

Menteri PPPA percaya bahwa melalui kerja sama global ini, tantangan yang dihadapi perempuan terutama dalam menghadapi dampak dan dalam masa pemulihan pascaCOVID-19 dapat terfasilitasi melalui kolaborasi antara keterlibatan multi pihak yakni pemerintah, pemerintah daerah, sektor swasta, lembaga internasional, CSO akademisi, dan stakeholders lainnya.

Indonesia saat ini mempunyai 270,2 juta penduduk dan menjadikan Indonesia negara terbesar keempat di dunia. Hampir setengahnya adalah perempuan, dan 56 persen dari jumlah tersebut adalah perempuan usia produktif. Perempuan mempunyai potensi yang besar dalam mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga kesempatan dan potensi tersebut perlu diperluas dan didukung melalui kerja sama G20 ini.

Pandemi COVID-19 juga mempunyai dampak yang cukup signifikan terhadap perempuan. Dalam laporan UN Women terkait cost dari COVID-19 mengilustrasikan bahwa perempuan, yang sebagian besar pendapatan keluarganya bergantung pada bisnis keluarga, secara signifikan terpotong hingga 82 persen. Selain itu, perempuan juga mengalami beban yang lebih berat dalam isu domestik dan unpaid care selama masa pandemi.

Permasalah domestik dan kapasitas pekerjaan menjadi meningkat baik dialami laki-laki maupun perempuan, dimana 69 persen perempuan dan 61 persen laki-laki berdampak pada pekerjaan domestik tanpa upah.

"Menggarisbawahi berbagai isu tersebut, melalui forum G20 ini dan sejalan dengan tema Presidensi Indonesia ‘Recover Stronger Recover Together’, kami mengharapkan agenda isu terkait penguatan peran perempuan terutama selama proses pemulihan COVID-19 dapat didiskusikan dengan lebih dalam, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi dan kebijakan global, yang juga sejalan dengan ‘Brisbane Goals’ maupun kebijakan nasional," imbuh Menteri PPPA.

Foto: Tangkapan Layar Kanal Youtube Kemen PPPA/Untung S