:
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 22 Desember 2021 | 14:59 WIB - Redaktur: Untung S - 4K
Jakarta, InfoPublik – Pemberitaan terkait Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan (Presidensi) G20 dan percakapan terkait di Indonesia, diklaim didominasi sentiment positif.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, menjelaskan hal tersebut didasarkan data yang dirangkum Kementerian Kominfo dari berbagai situs berita dan media sosial pada periode 21-22 Desember 2021.
“Secara umum, sentimen pemberitaan dan percakapan terkait Presidensi G20 didominasi sentimen positif,” ujar Menkominfo di Jakarta pada Rabu (22/12/2021).
Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan, pada periode 21 – 22 Desember 2021, pihaknya menemukan total 387 tautan (mention) terkait Presidensi G-20 Indonesia.
Tautan tertinggi Presidensi G29 muncul di berita-berita media online (online news) dengan jumlah mencapai 230 mention dengan fokus pada narasi Menkominfo.
“Puncak berita didorong oleh narasi Menkominfo mengajak operator telekomunikasi dan lembaga penyiaran memperkuat penyebarluasan informasi Presidensi G20 Indonesia ke seluruh penjuru Tanah Air,” jelas Johnny.
Di Media Sosial, lanjut dia, percakapan di Twitter didominasi oleh narasi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali menanam bibit Mangrove untuk mendukung Presidensi G20.
Selain itu, isu Perpajakan, Inklusivitas dan kesetaraan gender, serta transformasi ekonomi hijau dinilai menjadi isu yang cukup banyak mendapat sorotan media periode ini.
“Media juga terus membahas tentang perkembangan kesiapan kendaraan listrik yang akan digunakan pada KTT (Konfrensi Tingkat Tinggi) G20 mendatang,” kata Johnny.
Menurut Menkominfo. Pada Analisa jaringan sosial atau Social Network Analysis (SNA), terlihat akun @wahyususilo dan akun @_pln_id paling menonjol.
Akun @wahyususilo, kata dia, mensosialisasikan diskusi publik "Mendesakkan Agenda Pelindungan Pekerja Migran Dalam Presidensi Indonesia di G20 Tahun 2022“.
Sedangkan Akun @_pln_id menyampaikan bahwa PLN siap menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali pada Oktober 2022 mendatang.
“Selain memastikan keandalan pasokan listrik, PLN juga menyediakan infrastruktur pengisian energi kendaraan listrik,” tutur Johnny.
Disisi lain, Menkominfo juga mengungkapkan ada percakapan negatif muncul dari akun @henrysubiakto, yang menilai Indonesia melupakan kepentingan besar negara pada G20 karena komunikasi belum fokus dan masih sibuk dengan kepentingan masing-masing.
Oleh karenanya Johnny mengajak operator telekomunikasi dan lembaga penyiaran untuk memperkuat penyebarluasan informasi Presidensi G20 Indonesia ke seluruh penjuru Tanah Air.
“Bangun dan amplifikasi pesan yang memiliki nilai manfaat untuk masyarakat terkait Presidensi G20,” katanya.
Foto: AYH/Humas Kominfo