Gelaran G20 akan Menimbulkan Kesan Mendalam untuk Delegasi

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 13 Desember 2021 | 17:49 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 336


Jakarta, InfoPublik - Gelaran kegiatan G20 yang diselenggarakan selama satu tahun ke depan di sejumlah wilayah di tanah air, dipastikan akan memberikan kenangan yang mendalam kepada delegasi maupun pimpinan negara peserta yang hadir. Karena, tempat penyelenggaraan acara ini, akan diatur dengan ornamen kearifan lokal yang memliki daya tarik. 

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, setiap tempat penyelenggaraan pertemuan G20 harus memberikan kesan kuat Indonesia terhadap setiap delegasi maupun pimpinan yang hadir. Sehingga, mampu memberikan kesan yang berbeda dengan penyelenggaraan rangkaian kegiatan G20 di negara-negara lain sebelumnya.

"Saya melihat suasana persidangan yang di Bali saya kira akan lebih baik suasananya. Aksesorisnya ciri kearifan lokal Bali sangat bagus. Sehingga menjadi persidangan akan lebih hidup dan bergairah dalam mengikuti pertemuan," kata Wayan Koster dalam diskusi media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang tertajuk 'Menjaga Wajah Bangsa di Gelaran G20' yang ditayangkan secara virtual pada Senin (13/12/2021). 

Setiap pertemuan G20 di Bali akan menampilkan banyak kearifan lokal yang menjadi ciri khas dari Pulau Dewata ini. Dari mulai ornamen hingga dengan tarian khas Bali yang terkenal akan menjadi bagian yang akan ditampilkan oleh penyelenggara pertemuan.

Mengingat, hal itu akan memberikan kesan yang berbeda dalam setiap gelaran persidangan antar negara yang digelar pada tahun-tahun yang sebelumnya. 

Memastikan hal itu, Gubernur Bali akan turun langsung mempersiapkan setiap tempat pertemuan yang akan dipergunakan antar delegasi dan pimpinan negara G20. Semua dilakukan demi, memberikan pelayanan yang optimal kepada para delegasi maupun pimpinan negara yang akan datang untuk melakukan pertemuan G20 di wilayahnya beberapa waktu ke depan. 

"Saya akan mempersembahkan yang terbaik untuk melayani pelaksanaan gelaran G20 yang dilakukan di Indonesia, khususnya Bali," tuturnya. 

Selain itu, Pemerintah Provinsi Bali juga tengah mempersiapkan hutan mangrove seluas 1.200 hektar yang akan di didesain dengan apik. Sehingga mampu memikat para delegasi maupun pimpinan G20 yang datang di pertemuan-pertemuan itu. Di sana nantinya, juga akan memiliki fasilitas persemaian yang mampu menghasilkan sebanyak 10 juta bibit pada beberapa waktu ke depan. 

Salah satu gelaran acara G20, akan bertempat di sana sebagai simbol dukungan Indonesia dalam komitmennya mengantisipasi perubahan iklim di masa mendatang. Jadi, dibangunnya hutan mangrove itu sekaligus menunjukkan langkah konkret yang telah dilakukan dalam menindak lanjuti perubahan iklim. 

"Saat ini tengah dibangun oleh pemerintah, dalam hal infrastruktur oleh Kementerian PUPR dan terkait dengan Mangrove akan dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," katanya.

Pihaknya, juga tengah mengusulkan setiap bangunan yang dilintasi oleh para delegasi ke tempat perhelatan G20 itu mempergunakan panel surya. Saat ini ide tersebut tengah di kaji secara matang oleh para jajarannya, sehingga panel ini mampu menujukkan komitmen Indonesia yang tengah menyuarakan penggunaan energi bersih bebas karbon dalam perhelatan di atas.

Penerangan jalan umum juga akan menggunakan panel tenaga surya yang akan dipasang pada sejumlah jalan yang dilintasi oleh para delegasi ketika menghadiri pertemuan internasional itu.    

Penggunaan energi yang bebas karbon juga akan dipergunakan pada transportasi berbasis listrik yang menggunakan baterai. Para delegasi maupun pimpinan negara akan menggunakan transportasi dalam setiap berkegiatan dalam pertemuan G20 yang diselenggarakan di Bali pada beberapa waktu mendatang. 

"Adanya mangrove dan penerapan energi yang bersihm, tentunya akan menjadi showcase energi ramah lingkungan dan menjadi taste baru sesuai instruksi presiden," imbuhnya. 

Dalam rangka pencegahan penyebaran wabah global COVID-19, Wayan menjelaskan, dalam beberapa bulan terakhir, kasus positif COVID-19 di sana melandai secara signifikan. Tercatat, pada tanggal 11 Desember 2021, tercatat angka positif mencapai 2 orang, sembuh 9 orang dan meninggal 0. Pada 12 Desember angka positif mencapai 3 orang, sembuh 4 orang, dan meninggal 1 orang.

Ia menduga, melandainya kasus positif di Bali akibat dari terbentuknya kekebalan komunal atau herd immunity. Hasil dari vaksinasi masif yang dilakukan oleh pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait. Hingga saat ini pencapaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama sudah mencapai 101,6 persen dan dosis kedua mencapai 90 persen dari jumlah populasi penduduk yang tinggal di Bali.

"Ini semua hasil dari cakupan vaksinasi yang siginfikan," katanya.        

Gubernur optimis, penyelenggaraan G20 di wilayahnya akan memberikan nuansa yang baru dalam pertemuan G20. Sehingga, pertemuan yang diselenggarakan di Indonesia akan jauh berbeda dengan pertemuan-pertemuan negara G20 di negara lain di berbagai benua. Adanya pengaruh ini, tentunya akan membawa dampak positif terhadap eksisten tanah air di mata dunia.

Dengan begitu, Indonesia mendapatkan kepercayaan dan kehormatan sebagai tuan rumah G20 akan dapat tercapai.

"Kami akan bikin lebih bagus lagi dalam pertemuan-pertemuan G20," pungkasnya.