Aplikasi Smart Tourism dan Infrastructure Hospitality Majukan ICT Parekraf

:


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 30 Juni 2022 | 13:31 WIB - Redaktur: Untung S - 713


Malang, InfoPublik – Kehadiran aplikasi smart tourism dan infrastructure hospitality juga merupakan langkah tepat dalam memajukan Information Communications Technologies (ICT) pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) Indonesia.

Aplikasi Smart Tourism and Infrastructure Hospitality yang menyediakan informasi lengkap tentang pariwisata dan ekonomi kreatif di Malang, seperti destinasi wisata hingga kuliner.

Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, saat menghadiri peluncuran “Smart Tourism & Infrastructure Hospitality” di Universitas Merdeka Malang.

ICT merupakan salah satu pilar penilaian dalam “Travel and Tourism Development Index (TTDI)” dimana dalam penilaian 2021 lalu Indonesia menempati peringkat 32 dunia atau naik 8 peringkat dari posisi sebelumnya (peringkat 40). .

Smart tourism dan infrastructure hospitality adalah bagian kolaborasi pentahelix untuk menghadirkan perbaikan di salah satu indikator pariwisata. Dan ini merupakan langkah yang saya apresiasi. Smart tourism dan infrastructure hospitality itu bisa memajukan ICT, sehingga (diharapkan) bisa menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini,” kata Menparekraf Sandiaga, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Kamis (30/6/2022).

Menparekraf menerangkan, adanya smart tourism dan infrastructure hospitality bisa membantu meningkatkan pendapatan pelaku parekraf. Hal ini karena teknologi mampu membuka begitu banyak lapangan kerja.

“Semoga seluruh pemangku kepentingan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terus berupaya untuk bergerak cepat mengikuti pesatnya perkembangan teknologi membantu memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia pascapandemi COVID-19,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Sandiaga menyampaikan pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap industri pariwisata di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sehingga berdampak pada arah pengembangan pariwisata yang kini bergeser dari mass tourism ke arah quality tourism.

Quality tourism bukan hanya menjawab bagaimana standar kualitas pariwisata yang baik bisa terwujud dan dikembangkan, akan tetapi bagaimana pariwisata berkualitas mampu mengintegrasikan unsur-unsur kepariwisataan, seperti daya tarik, aksesibilitas, amenitas, tata kelola, aktivitas, layanan, serta jaminan keamanan dan kesehatan terhadap wisatawan.

Tak hanya itu, perubahan demografi, kemajuan teknologi, dan perubahan perilaku konsumen juga membentuk arah baru industri pariwisata. Salah satunya adalah Digitalisasi. Tren digital tourism menjadi lompatan besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

“Wisatawan juga mulai bergeser ke arah digital. Hal ini terlihat dari aktivitas wisatawan yang mulai merencanakan perjalanan, pre-on-post journey, hampir seluruhnya dilakukan secara digital. Oleh karena itu, smart tourism dan infrastructure hospitality penting di era sekarang,” ujar Menparekraf.

Foto: Dok Birkom Kemenparekraf