Kemenparekraf Tingkatkan Kapasitas Usaha Pelaku Parekraf di DPSP Danau Toba

:


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Rabu, 15 Juni 2022 | 14:21 WIB - Redaktur: Untung S - 383


Jakarta, InfoPublik – Guna mendorong peningkatan kapasitas (upskilling) usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) yang berada di sekitar Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaboraksi dengan Pertamina, Telkom, dan Provinsi Sumatera Utara.

Upskilling itu merupakan upaya meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM dalam mempersiapkan temu bisnis dengan Hotel.

Mengambil tema “Peningkatan Kapasitas UMKM Unggulan di DPSP Danau Toba Dalam Rangka Persiapan Temu Bisnis dengan Hotel”, upskilling  tersebut dilaksanakan selama 3 hari dari 14-16 Juni 2022 di Aula Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Pariwisata Medan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Deputi Bidang Industri dan Investasi, Kemenparekraf/Baparekraf, Henky Manurung, menjelaskan, kegiatan pelatihan upskilling ini diharapkan UMKM dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi temu bisnis dengan pihak Hotel pada Juli 2022 yang akan datang.

"Target kita bersama tidak mau lagi hanya ketemu, tapi ada indikasi ketertarikan dari pihak hotel. Kita maju, kita bisa karena kita bersama," ujar Henky, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Rabu (15/6/2022).

Direktur Politeknik Pariwisata Medan, Anwari Masatip mengungkapkan, kekuatan selama masa COVID-19 dalam dua tahun ini adalah UMKM, sebagai Usaha  yang menjadi motor penggerak roda perekonomian bangsa. Pengangguran banyak diserap, meski tidak terlihat tapi itu nyata. Untuk melebarkan sayap usaha, UMKM perlu dorongan supaya bisa terus berkembang sehingga kestabilan ekonomi negeri tetap terjaga.

PT Pertamina berkomitmen untuk melakukan pembinaan agar UMKM mampu meningkatkan kapasitas dan mewujudkan kemandirian usahanya secara berkelanjutan melalui program pendanaan UMK sehingga dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.

“Sebagai upaya pengembangan bisnis dan pemasaran UMKM, Pertamina  juga memberikan fasilitas pembinaan UMKM Naik Kelas dengan roadmap program Go Modern, Go Digital, Go Online dan Go Global berupa UMKM Academy, sertifikasi maupun perizinan, pop-up market, e-learning, publikasi, e-commerce, serta pameran, baik di dalam maupun luar negeri berkolaborasi dengan Pemerintah maupun instansi Lembaga terkait,” Ujar Putut, selaku Executive GM Marketing Operation PT Pertamina

Menurut Anggara Hayun Anujuprana, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf kegiatan ini merupakan kolaboraksi antara Kemenparekraf, Telkom, Pertamina dan Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan kapasitas usaha UMKM khususnya dalam hal branding, komunikasi, teknik negosiasi, dan strategi harga.

"Teman-teman narasumber akan mengajarkan pelaku UMKM terkait branding, komunikasi, negosiasi dan strategi harga. Tujuannya agar pelaku UMKM pada saat bertemu dengan Hotel sudah siap untuk melakukan temu bisnis sehingga bisa mendatangkan kerja sama rantai pasok," ujar Hayun.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh 100 UMKM unggulan dari subsektor kriya, kuliner, dan fesyen ini, narasumber yang merupakan praktisi ahli di bidang UMKM difasilitasi oleh Pertamina dan Telkom sehingga ilmu yang diberikan selama upskilling bukan hanya teori, melainkan diharapkan dapat diimplementasikan secara nyata oleh para peserta UMKM.

“Nanti dari pihak Pertamina mengajari teknik negosiasi efektif untuk mengoptimalkan penjualan, dan sebagainya. Dan dari Telkom akan mengajarkan strategi pricing. Misalkan, sandal saudara harganya Rp15.000, namun pihak hotel bisanya kasih harga Rp6.000, nah ini akan diajarkan bagaimana caranya untuk strategi pricing,” ujar Hayun.

GM Grand Mercure Medan Angkasa/Accor sekaligus Perwakilan DPD IHGMA Sumatera Utara Rachmad Suwardi menyampaikan hotel memiliki ragam kebutuhan yang perlu disupport oleh para pelaku UMKM. Oleh karenanya, ia berharap dengan adanya upskilling ini, kedepan akan terjadi potensi besar kerjasama antara UMKM dan hotel untuk memasok seluruh kebutuhan hotel.

"Hotel ini memiliki banyak kebutuhan dari raw material sampai makanan jadi, dan ini kami sangat perlu UMKM untuk memenuhi kebutuhan kami. Hadirnya UMKM di hotel bisa membantu memperkenalkan kepada tamu tentang kekhasan dari suatu daerah,” ujar Rahmat.

Lanjut Rahmat, tantangan UMKM untuk dapat bekerjasama dengan hotel antara lain adalah volume kebutuhan hotel yang tidak bisa dipenuhi UMKM, persaingan harga dengan supplier lainnya dimana harga produk UMKM cenderung lebih mahal, kemasan yang belum sesuai dengan standar hotel, dan terakhir UMKM masih tidak konsisten dalam produknya. “Produk UMKM harus memiliki daya saing yang tinggi baik secara kualitas dan kuantitas, serta harga yang kompetitif,” tutupnya.

Foto: Dok Birkom Kemenparekraf