:
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 7 Juni 2022 | 16:51 WIB - Redaktur: Untung S - 442
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, optimistis Geopark Ijen yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur, bisa ditingkatkan statusnya menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).
Kawah Ijen Banyuwangi atau Gunung Ijen adalah objek wisata yang populer bagi kalangan wisatawan terlebih saat musim liburan.
Gunung Ijen berada pada ketinggian 2.386 mdpl yang tidak jauh dari Gunung Merapi, Sekaligus merupakan gunung berapi yang pernah meletus tahun 1999.
Sampai saat ini, gunung api aktif tersebut selalu ramai pengunjung karena mempunyai daya tarik tersendiri yaitu blue fire. Selain itu, Kawah Ijen merupakan kawah asam pada bagian puncak Gunung Ijen dengan danau yang memiliki kedalaman 200 meter serta luas kawah hingga 5.466 hektar.
“Kami mendorong, Banyuwangi menjadi destinasi pariwisata melalui peningkatan nilai tambah pariwisata dan juga meningkatkan lama kunjungan dan pengeluaran wisatawan yang lebih tinggi dengan ditetapkannya Ijen sebagai UGG,” kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangan resminya yang diterima InfoPublik, Selasa (7/6/2022).
Menparekraf Sandiaga juga menjelaskan pengembangan Pariwisata Banyuwangi secara khusus bertumpu pada 4 daya tarik wisata unggulan yaitu Kawasan Taman Wisata Alam Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Meru Betiri, dan Taman Nasional Baluran.
Jika Geropark Ijen ditetapkan sebagai UGG, maka akan melengkapi UGG yang ada di Indonesia sebelumnya seperti Geopark Batur pada 2012, Geopark Gunung Sewu pada 2015, Geopark Cileteuh 2018, Geopark Rinjani 2018, Geopark Kaldera Toba 2020, dan Geopark Belitung pada 2020.
“Saya harapkan semua pihak mendukung untuk ditetapkannya Ijen sebagai taman bumi dunia. Karena selain Ijen, tahun ini akan ada Geopark yang akan ditingkatkan statusnya seperti Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan, Raja Ampat, dan Merangin Jambi,” ujar Sandi, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Infopublik Selasa (7/6/2022).
Seperti diketahui, kriteria penilaian geopark menjadi Unesco Global Geopark antara lain 35 persen geologi dan lanskap (teritorial, geo-konservasi, warisan alam, dan budaya), 25 persen struktur pengelolaan atau manajemen, 15 persen pendidikan interpretasi dan lingkungan, 15 persen geowisata, dan 10 persen pembangunan ekonomi wilayah yang berkelanjutan.
“Harapan saya, kita semua dapat bersinergi untuk mengembangan Geopark Ijen dan bersama-sama dapat mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, khususnya di Kabupaten Banyuwangi,” ujarnya.
Foto: Dok Birkom Kemenparekraf