:
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Sabtu, 28 Mei 2022 | 20:04 WIB - Redaktur: Untung S - 386
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi acara pameran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) “Karya Kreatif Indonesia 2022” yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI).
Kehadiran kembali Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang ketujuh itu, menjadi wadah bagi pelaku ekonomi kreatif yang telah melalui proses kurasi untuk memamerkan dan mempromosikan produk-produk ekonomi kreatif unggulan, serta meningkatkan akses pasar, sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional.
“Saya sangat mengapresiasi BI yang telah konsisten menyelenggarakan festival Karya Kreatif Indonesia. Itu merupakan ajang promosi sekaligus kita mengapresiasi karya-karya kreatif anak bangsa,” kata Menparekraf Sandiaga, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Sabtu (28/5/2022).
“Kami melihat itu adalah bagian dari kolaborasi untuk memastikan para pelaku UMKM terdigitalisasi dan bisa menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi dalam tatanan inovasi baru pascapandemi yaitu berpihak kepada UMKM dan mengangkat kemampuan mereka,” kata Menparekraf Sandiaga.
Dalam pelaksanaan Karya Kreatif Indonesia, BI bersinergi dengan 13 kementerian/lembaga, lima asosiasi, 26 industri, kalangan perbankan, penyedia sistem pembayaran, marketplace, eksportir, hingga para desainer.
KKI 2022 berlangsung selama empat hari, mulai dari 23 – 29 Mei 2022, di Hall A Jakarta Convention Center. Sebanyak 200 pelaku ekonomi kreatif berpartisipasi pada pameran ini secara offline dan 500 pelaku ekraf mengikuti secara online.
Melalui pameran KKI yang menjadi bagian dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia Aja, Menparekraf Sandiaga pun optimistis pelaku ekonomi kreatif mampu menjadi lokomotif dalam kebangkitan ekonomi pascapandemi. Karena 90 persen pelaku ekonomi kreatif di dominasi oleh UMKM dan 97 persen menyerap tenagar kerja.
Menparekraf Sandiaga yang juga berperan sebagai Ketua Harian Gernas BBI menjelaskan sejak diluncurkan 14 Mei 2020, Gernas BBI telah berhasil mendorong terbukanya peluang usaha.
“Total sudah 17 juta pelaku UMKM yang terdigitalisasi. Targetnya tahun depan 30 juta UMKM kita yang akan masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital atau sekitar setengah dari total UMKM yang ada di Indonesia. Kita ingin recovery kita ini recover together, recover stronger, jadi kebangkitannya bersama-sama, kebangkitannya lebih kuat lagi,” ujarnya.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya kembali Karya Kreatif Indonesia 2022.
"Saya mengapresiasi upaya Bank Indonesia. Ke depan saya minta agar sinergi dan kolaborasi yang baik antara BI dengan kementerian/lembaga, asosiasi, dan komunitas, dalam upaya pengembangan UMKM di Indonesia, dapat terus terjaga bahkan menjangkau berbagai pihak lain," ujarnya.
Wapres Ma'ruf Amin berharap melalui pameran KKI 2022, UMKM di seluruh Indonesia semakin termotivasi agar secara kontinu menghasilkan terobosan, meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi kebutuhan pasar, sekaligus menyesuaikan dengan perkembangan selera konsumen yang berorientasi ekspor, serta memanfaatkan beragam platform digital, agar berhasil menembus pasar internasional.
“Saya berharap para pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang ini untuk lebih adaptif, kreatif, dan inovatif dalam menciptakan produk-produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan pasar,” kata Wapres.
Sementara, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan KKI kali ini mengangkat tema “Indonesia Bangkit Melalui Digitalisasi dan Globalisasi Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan”. Dalam tema tersebut ada tiga kata kunci yang harus benar-benar diperkuat agar percepatan pemulihan ekonomi dapat terwujud. Diantaranya sinergi, digitalisasi, dan globalisasi.
“Dengan sinergi kita membakitkan UMKM daerah ke nasional, dari nasional, ke global. Dan dengan sinergi itulah maka kita tingkatkan kebangkitan UMKM menuju pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Perry.
“Kedua digitalisasi, digitalisasi adalah cara yang efektif dan efisien untuk membangkitkan UMKM agar menjadi pemain-pemain tidak hanya nasional tetapi global, mengintegrasikan UMKM dalam ekonomi keuangan digital dan untuk itu Bank Indonesia terus melakukan digitalisasi sistem pembayaran agar proses transaksi ekonomi UMKM bisa secara cepat,” ujarnya.
Perry Warjiyo menjelaskan hingga saat ini sudah ada 17,2 juta merchant yang tersambung dalam digital platform QRIS. Dimana 90 persennya berasal dari UMKM. Sementara, sejak Bank Indonesia meluncurkan BI-Fast pada Desember 2021, sudah diikuti oleh 52 bank peserta.
Foto: Dok Kemenparekraf