:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Rabu, 11 Mei 2022 | 08:01 WIB - Redaktur: Kusnadi - 863
Oleh : Iwan Hendrawan, S.IP., M.A.P.
Bengkulu, InfoPublik - Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan dalam kehidupan manusia, sebagai sebuah kebutuhan maka banyak dari kita melakukan kegiatan wisata dengan mengunjungi beberapa destinasi yang menarik perhatian (viral). Baik itu wisata alam, wisata buatan, wisata budaya,wisata religi dll.
Pariwisata memiliki tujuan untuk memperkenalkan keindahan dan kebudayaan suatu daerah, dengan dikenalnya suatu daerah melalui sektor pariwisata maka akan berdampak terbukanya kesempatan lapangan kerja dan mendorong kegiatan-kegiatan perekonomian masyarakat melalui industri penunjang pariwisata dan industri sampingan lainnya.
Bagi setiap orang tujuan melakukan perjalanan wisata tentunya berbeda-beda tapi satu juga yaitu untuk mendapatkan kenikmatan ataupun kepuasan secara rohani dan jasmani dengan mendapatkan suasana, pengetahuan dan pengalaman baru.
Menurut Teori Inversi (Graburn) menyatakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk sesekali keluar lingkungan tempat biasanya tinggal ke lingkungan yang benar-benar baru dan berbeda maka dari itu pariwisata dapat terjadi.
Sudah seharusnya pariwisata menjadi perhatian kita semua, tidak saja dalam menyediakan fasilitas objek wisata yang mumpuni, namun juga dapat memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap para wisatawan dalam menikmati destinasi wisata yang ada di setiap daerah termasuk diprovinsi Bengkulu. Sebab kehadiran wisata yang aman,nyaman,ramah dapat membantu tugas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan dan mempromosikan pariwisata daerah.
Membangun Citra dan Kualitas Pariwisata Daerah
Landasan Hukum Pembangunan Pariwisata Daerah adalah Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 merupakan landasan yang kuat untuk menyelenggarakan Pariwisata Daerah. Pasal 1 UU Kepariwisataan pada Ayat (3) dan (4) menyebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interkaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.
Adanya kesadaran untuk membangun citra dan kualitas pariwisata daerah dalam pelaksanaannya memang harus didahului oleh persiapan-persiapan yang matang. Mulai dari penataan di bidang kelembagaan, SDM pariwisata, promosi wisata, prasarana dan sarana wisata dan penataan-penataan di bidang lainnya.
Mengingat pentingnya hal itu, maka penataan-penataan di berbagai bidang menjadi suatu keharusan bagi semua pihak terkait bersama pemerintah daerah. Pengembangan sumber daya pariwisata yang beragam ini dengan berbagai kompleksitas peluang dan tantangan yang ada memerlukan sentuhan manajemen dalam pengelolaannya melibatkan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) baik pemerintah, swasta dan masyarakat yang saling bersinergi untuk mewujudkan industri pariwisata yang berdaya saing dan kompetitif.
Peran pemerintah daerah dalam pengembangan sektor pariwisata yang mememiliki citra dan kualitas pelayanan pariwisata yang positif sangatlah dibutuhkan, disamping itu peran serta masyarakat dalam kemitraan penyelenggaraan kepariwisataan menjadi sangat strategis.
Undang-undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan mengamanatkan bahwa masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan kepariwisataan.
Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata sehingga menjadi sektor adalan yang mampu menggalakan kegiatan ekonomi, termasuk sektor lain yang terkait, sehingga lapangam kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah akan meningkat melalui upaya dan pengembangan dan pendayaaan berbagai potensi pariwisata daerah.
Melalui pembangunan pariwisata daerah semua pihak harus mampu memberikan citra dan kualitas pelayanan pariwisata dengan baik. Perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan pariwisata memang menjadi sebuah keharusan. Baiknya kualitas pelayanan pariwisata membutuhkan dukungan dan kerjasama semua pihak, karena dengan kemitraan penyelenggaraan pariwisata daerah semacam itu Citra Positif dapat diwujudkan.
Menurut Phelps (Gartner 1997:181) membagi citra pariwisata dalam dua tingkatan yaitu Primer dan Sekunder. Citra Primer berasal dari hasil kunjungan seseorang ke suatu tempat (destinasi wisata), sedangkan Citra Sekunder berasal dari sumber- sumber sekunder seperti Iklan, Televisi dan Media Sosial lainnya. Sementara itu citra positif akan menjadikan suatu daerah menjadi good destination yang akan membuat pengunjung akan mendapatkan kepuasan sehingga akan datang kembali.
Seperti yang kita tahu, Good Destination adalah model pengembangan pariwisata yang menggabungkan pemikiran-pemikiran manajemen publik dan manajemen bisnis dalam bentuk konsep-konsep yg mengutamakan kualitas layanan. Namun pariwisata di Bengkulu saat ini apa yang dinamakan dengan good destination tersebut belum dapat terwujud hal ini karena belum mantapnya upaya membangun komitmen ke arah terciptanya model pariwisata yang berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Untuk mewujudkan kinerja pariwisata yang melayani sebagai upaya memperbaiki kualitas layanan wisata kepada masyarakat ada beberapa strategi Perbaikan Kinerja Pelayanan yaitu :
A. Strategi Training: Pelatihan, kursus, penataran, loka karya, seminar, dan lain-lain sejenisnya.
B. Strategi memotivasi melalui perbaikan keadaan lingkungan dilokasi destinasi wisata, pertemuan-pertemuan, penegakkan peraturan dan kebijakan secara ketat, imbalan dan insentif, hukuman, peningkatan sumber daya, mendorong inisiatif dan kreativitas.
Kegelisahan terhadap kualitas pelayanan pariwisata tergambar jelas dalam viralnya vidio ketegangan antara pedagang dan pengunjung di Danau Dendam Tak Sudah setidaknya memberikan citra negatif terhadap pariwisata di Provinsi Bengkulu.
Lucunya lagi pengalaman buruk wisatawan luar daerah tersebut ternyata juga dialami oleh wisatawan lokal, hal ini dapat diketahui dari banyaknya testimoni, saran kritik bahkan sumpah serapah dari komentar para netizen di dunia maya dalam menanggapi viralnya vidio tersebut. Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kota Bengkulu melalui dinas terkait sangat menyesalkan peristiwa ini, bahkan Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi secara langsung menemui pedagang tersebut memberikan masukan dan teguran.
Menurut Dedy Wahyudi jangan sampai ada orang yang memperburuk citra wisata di Kota Bengkulu, sebagai destinasi wisata “danau dendam tak sudah” maka tidak boleh ada pengunjung yang disyaratkan untuk membeli minuman ataupun makanan terlebih dahulu baru dapat menikmati eksotisnya keindahan alam bengkulu.
Peran kepala daerah sangat penting untuk menentukan keberhasilan pengembangan pariwisata daerah di suatu daerah (kota/kabupaten). Jadi apa yang telah dilakukan oleh wakil walikota Bengkulu tersebut untuk mengangkat kembali citra positif wisata Bengkulu patut diapresiasi, upaya peningkatan citra wisata dan kualitas pelayanan pariwisata yang selama ini dianggap kurang baik oleh masyarakat .
Untuk melangkah kearah tersebut maka peran dan strategi pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata diProvinsi Bengkulu harus melalui perencanaan yang sinergis dan integratif dengan perencanaan pembangunan sektor lainnya secara komprehensif.
Dalam pengembangan pariwisata diProvinsi Bengkulu juga di perlukan manajemen strategi yang baik untuk merebut pangsa pasar yang terbuka luas dan kompetitif, untuk itu pemerintah daerah harus mau dan mampu mengambil langkah-langkah strategis yang jitu agar segala potensi dan objek wisata yang ada di Provinsi Bengkulu dapat dikembangkan dan dikunjungi oleh para wisatawan.
Di samping itu, kegiatan promosi merupakan bagian penting untuk meningkatkan citra dan produk pariwisata dalam mengaet wisatawan untuk berkunjung ke Provinsi Bengkulu. Tujuan pokok kegiatan promosi adalah untuk meningkatkan sesuatu sehingga menjadi lebih banyak, lebih tinggi, lebih bermutu, lebih laku, dan sebagainya.
Menurut Kotler (2002:242), Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang digunakan perusahaan berkomunikasi dengan pasarnya, pelanggan atau calon pembeli supaya dapat memberi informasi serta mempengaruhi pasar bagi produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan, dengan harapan agar permintaan produk atau jasa tersebut meningkat terus-menerus dan berkelanjutan. Bauran Promosi merupakan alat promosi yang terdiri dari Periklanan, Promosi penjualan, Public Relations (Humas), Publisitas, Wiraniaga dan Pemasaran langsung.
Dengan demikian, Pemerintah Daerah melalui OPD terkait berperan sebagai salah satu dari unsur bauran permasaran (marketing mix) dalam memasarkan produk pariwisata yang akan dijual kepada wisatawan. Selama ini destinasi wisata dan event-event wisata yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah selain kurang dikemas secara profesional adalah masih minimnya promosi yang dilakukan untuk mengaet wisatawan untuk datang ke Provinsi Bengkulu.
Promosi diperlukan untuk sebagai media untuk peningkatan kunjungan wisatawan dan sebagai referensi atau acuan bagi seoarang wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata yang akan dituju. Untuk itu, peran dan strategi pemerintah daerah dalam mempromosikan pariwisata sangatlah penting untuk dilakukan agar daya saing pariwisata semakin kuat dan destinasi yang beraneka ragam tersebut dapat lebih dikenal luas.
Kecerdasan pemerintah daerah dalam melakukan pengembangan dan promosi ini sangatlah menentukan keberhasilan pembangunan kepariwistaan diProvinsi Bengkulu. Dalam hal ini strategi berupa kebijakan apa dan media apa saja yang akan dipilih untuk digunakan mempromosikannya dan siapa saja yang akan diajak untuk melakukan kegiatan ini sangat berpengaruh, sebab jika salah memilih maka tujuan tidak akan tercapai.
Selain itu, tak kalah pentingnya adalah bagaimana pemerintah daerah mampu menggunakan dan memanfaatkan era tekhnologi saat ini melalui social media dapat mempromosikan serta mengangkat citra positif destinasi dan objek wisata yang ada diprovinsi Bengkulu , sehingga dapat pula menggaet jumlah wisatawan untuk datang dan bermalam lebih lama di provinsi Bengkulu baik itu dari wisatawan domestik maupun manca negara.
Peningkatan sektor pariwisata mampu memberikan dampak ekonomi dengan terserapnya tenaga kerja di bidang perhotelan, makanan, transportasi, pemandu wisata, industri kerajinan, suvenir dan lain-lain.
Prospek yang sangat strategis pada sektor pariwisata tersebut tentu menjadi peluang yang sangat berarti dan penting bagi pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di Provinsi Bengkulu sebagai suatu daerah yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang beraneka ragam tersebar di Kota Bengkulu dan kabupaten. Oleh karena itu sudah seharusnya para pelaku wisata didaerah ini memberikan pelayanan yg memuaskan kepada Pengunjung seperti pelayanan yg diberikan oleh swasta lainnya (Bank dan Perhotelan). (**).