- Oleh Dian Thenniarti
- Jumat, 8 November 2024 | 11:40 WIB
: Sejumlah warga sedang memeriksa kesehatannya di posko kesehatan yang ada di pos pengungsian Desa Hikong, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur pada Kamis (7/11/2024)/ dok. BNPB.
Jakarta, InfoPublik – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengupayakan penanganan darurat pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Lukmansyah, mewakili Kepala BNPB, meninjau kondisi pengungsi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (7/11/2024).
Meski Gunung Lewotobi Laki-Laki terletak di Kabupaten Flores Timur, banyak warga di radius bahaya memilih mengungsi ke Kabupaten Sikka yang berbatasan langsung, dengan sekitar 2.000 jiwa mengungsi, salah satunya ke Desa Hikong, lokasi pertama yang dikunjungi.
"Selain di Flores Timur, ada pengungsi di Kabupaten Sikka. Kami akan memeriksa kondisi tempat tinggal, seperti ketersediaan kasur, selimut, dan makanan," ujar Lukmansyah dalam keterangannya, Jumat (8/11/2024).
BNPB juga memeriksa kelengkapan fasilitas pendukung, termasuk layanan kesehatan. "Kesehatan harus dijamin. Perawat dan dokter harus siaga 24 jam untuk membantu para pengungsi," tambahnya.
Dalam kunjungannya, Lukmansyah berkoordinasi dengan kepala dinas pendidikan mengenai penyesuaian kegiatan belajar mengajar. Karena beberapa sekolah digunakan sebagai tempat pengungsian, opsi yang dipertimbangkan termasuk memindahkan pengungsi ke tenda atau mengadakan kegiatan belajar di sekolah terdekat.
"Kami memastikan anak-anak tetap bisa belajar, baik dengan pindah ke sekolah terdekat atau menumpang di sekolah lain. Jika tidak belajar, mereka akan kehilangan ilmu," jelasnya.
Tinjauan kemudian berlanjut ke Desa Kringa, di mana Lukmansyah berdialog dan memberikan dukungan bantuan kepada warga. Ia memastikan bahwa seluruh pengungsi mendapatkan kenyamanan dan makanan yang layak. "Sudah pasti mengungsi itu tidak menyenangkan, jangan sampai makanannya juga tidak enak," katanya.
Penanganan bencana erupsi ini menunjukkan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat. Lukmansyah mengapresiasi kepedulian warga Kabupaten Sikka yang dengan tulus menerima pengungsi dari Flores Timur. "Bapak Bupati dan warga di sini membantu tanpa pandang bulu, meski bukan warga mereka sendiri. Ini bukti solidaritas yang luar biasa," ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan simbolis, BNPB memberikan bantuan kebutuhan dasar bagi dua desa yang dikunjungi.
Belajar dari Gunung Semere
Lukmansyah juga mengimbau warga yang berada di zona bahaya untuk segera relokasi ke tempat aman. Ia mencontohkan pengalaman penanganan Gunung Semeru di Jawa Timur, di mana 2.000 rumah dibangun dalam setahun untuk merelokasi warga.
"Di Jawa Timur, kami relokasi warga setelah Semeru meletus. Saat gunung meletus lagi di bulan yang sama tahun berikutnya, lahar melewati kampung yang sudah ditinggalkan. Untung mereka sudah direlokasi. Ini pelajaran penting," tutup Lukmansyah.