BPBD Sigap Tangani Banjir di Sanggau, Warga Diminta Tetap Waspada

: Tim BPBD Kab Sanggau memantau kondisi banjir di Kab Sanggau, Provinsi Kalbar/ dok. BPBD Kab Sanggau


Oleh Jhon Rico, Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:03 WIB - Redaktur: Untung S - 562


Jakarta, InfoPublik - Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan pemantauan, evakuasi, dan pemantauan keadaan terdampak banjir di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD masih berada di lokasi untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.

Hujan lebat yang terjadi pada Jumat (18/10/2024) telah memicu banjir di Kabupaten Sanggau, menggenangi delapan dusun di Desa Sosok dengan ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter. Banjir ini berasal dari meluapnya Sungai Sekayu dan Sungai Tayan yang melintasi area pemukiman.

“Dampak bencana ini sangat besar. Sebanyak 1.531 kepala keluarga, atau kira-kira 4.575 jiwa, terpaksa mengungsi ke posko-posko yang telah kami siapkan,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan resmi yang diterima pada hari Minggu (20/10/2024).

Empat sekolah dasar dan beberapa fasilitas kesehatan juga terendam, sehingga mengganggu layanan penting bagi masyarakat.

Meski jalan utama sepanjang 1,5 kilometer yang sempat terendam kini sudah surut dan aman dilalui, banyak warga yang masih memilih untuk tetap di pengungsian mengingat potensi banjir susulan. Hal ini menunjukkan perlunya langkah penanganan yang lebih komprehensif oleh pihak berwenang untuk memastikan keselamatan warga.

Lokasi pengungsian tersebar di beberapa titik termasuk di kantor desa yang menampung sekitar 30 orang, termasuk lansia dan ibu-ibu dengan anak kecil, serta di Dusun Barage dengan dua tenda ukuran 4 x 4 yang menampung 22 jiwa. Rumah kepala desa juga dijadikan tempat pengungsian sementara, menampung 30 jiwa, sementara sebagian warga masih bertahan di rumah dengan menggunakan panggung atau bertahan di lantai atas rumah mereka.

Bupati Sanggau telah menetapkan status tanggap darurat hingga Rabu (30/10/2024) dan mengalokasikan dana operasional sebesar Rp 200 juta untuk mendukung upaya penanganan bencana. Selain itu, kebutuhan logistik meliputi 300 paket sembako, 300 paket makanan siap saji, 50 set tenda keluarga, 2 set tenda pengungsi, 300 unit kasur lipat, 100 unit velbed, 300 paket hygiene kit, serta perahu karet dan mesin untuk evakuasi yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mendesak para pengungsi dan memfasilitasi proses pemulihan.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang serta mempertimbangkan untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika kondisi semakin memburuk.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:13 WIB
Mitigasi Bencana Jelang Nataru, BNPB Perluas Cakupan OMC hingga Jatim
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 11:25 WIB
BNPB Gelar Gladi Ruang Penanganan Bencana Hidrometeorologi Jelang Nataru
  • Oleh Jhon Rico
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 21:54 WIB
Kepala BNPB Tinjau Kondisi Tanggul Sungai Wulan di Demak
  • Oleh Jhon Rico
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 09:32 WIB
Banjir Bandang di Kabupaten Tapanuli Selatan akibatkan 10 Warga Terluka
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 10:18 WIB
Cuaca Ekstrem di Maluku Utara, BPBD Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 18 Desember 2024 | 22:34 WIB
Longsor di Kabupaten Temanggung akibatkan Satu Warga Meninggal Dunia
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 18 Desember 2024 | 22:32 WIB
Ribuan Warga Terdampak Banjir Rob di Kabupaten Indramayu