81 Warga Alami Luka-luka Akibat Gempa di Kabupaten Bandung, BPBD Bertindak Cepat

: Kondisi pascagempa berkekuatan magnitudo (M)5,0 di Kabupaten Bandung pada Rabu (18/9/2024)/ dok. BNPB.


Oleh Jhon Rico, Kamis, 19 September 2024 | 00:09 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 316


Jakarta, InfoPublik - Sejumlah warga Kabupaten Bandung mengalami luka-luka akibat gempa M5,0 yang merusakkan sejumlah bangunan. Mereka yang luka berat telah mendapatkan perawatan di fasilitas medis setempat.

"Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (18/9/2024), pukul 15.20 WIB, total korban luka sebanyak 81 orang di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut 1 orang. Di Kabupaten Bandung, 23 orang mengalami luka berat dan 58 lainnya luka ringan. Mereka yang luka-luka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan puskesmas yang berada di Kecamatan Kertasari," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keteranganya, Rabu (18/9/2024).

Sementara itu, keluarga terdampak di Kabupaten Bandung dilaporkan sejumlah 491 KK dan di Kabupaten Garut 209 KK.

BNPB memonitor adanya pengungsian warga di Kabupaten Bandung dengan jumlah 450 jiwa, di antaranya terkonsentrasi di Kantor Camat Kertasari.

Sebaran wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung yang merasakan guncangan gempa berada di Kecamatan Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Arjasari dan Pameungpeuk. Sedangkan di Kabupaten Garut, terdapat di tiga kecamatan, yaitu Pasirwangi, Tarogong Kaler dan Sukaresmi.

Rumah terdampak di Kabupaten Bandung dilaporkan sebanyak 491 unit. Selain tempat tinggal, dampak pada bangunan di wilayah ini, di antaranya fasilitas kesehatan 5 unit, pendidikan 9, gedung pemerintah 2, fasilitas umum18 dan tempat ibadah 27.

Sedangkan di Kabupaten Garut, rumah terdampak sebanyak 209 unit, sarana pendidikan 7 dan fasilitas ibadah 5.

Petugas BPBD setempat masih terus memutakhirkan jumlah kerusakan dan tingkat kerusakan pada bangunan terdampak yang telah terdata.

Pascagempa BPBD provinsi telah berkoordinasi dengan BPBD di dua kabupaten terdampak dan mengirimkan tim reaksi cepatnya.

Di samping itu, pihaknya juga mendorong bantuan darurat, berupa tenda pengungsi, terpal, senso, genset, lampu portabel, mie instan, paket sembako dan air mineral ke lokasi terdampak.

"Hingga kini, petugas BPBD masih melakukan respons darurat dan pemantauan di lapangan," ujar dia.

BNPB pun terus melakukan koordinasi dengan pihak BPBD terkait dengan penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat BNPB telah bergerak menuju lokasi bencana untuk mendukung respons darurat.

BNPB mengimbau warga untuk berhati-hati terhadap potensi gempa susulan. Apabila warga ingin kembali ke rumah, pastikan kondisi struktur bangunan aman.

Gempa dengan magnitudo (M)5,0 ini terjadi pada Rabu (18/9/2024), pukul 09.41 WIB, dengan pusat gempa 24 km tenggara Kabupaten Bandung dan berkedalaman 10 km.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Senin, 30 September 2024 | 14:21 WIB
Semua Korban Longsor di Kabupaten Solok Berhasil Dievakuasi
  • Oleh Jhon Rico
  • Minggu, 29 September 2024 | 08:01 WIB
Update Longsor di Tambang Ilegal Kabupaten Solok, 12 Meninggal Dunia
  • Oleh Jhon Rico
  • Jumat, 27 September 2024 | 21:19 WIB
Personel Gabungan Lakukan Pencarian Korban Longsor Tambang di Solok
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 25 September 2024 | 21:23 WIB
BNPB Fasilitasi Kesiapsiagaan Hadapi Gempa Jelang MotoGP Mandalika
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 25 September 2024 | 19:44 WIB
BNPB Beri Dukungan Dana Operasional Penanganan Darurat Kekeringan di NTB
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 25 September 2024 | 19:44 WIB
BNPB Siapkan Tiga Langkah Penanganan Darurat Kekeringan di NTB