- Oleh Jhon Rico
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:13 WIB
: Operasi pencarian korban hilang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara/ dok. BNPB.
Jakarta, InfoPublik - Operasi pencarian korban hilang akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara masih berlangsung hingga Minggu (1/9/2024). Sejak sepekan lalu (25/8/2024), sebanyak 18 warga telah dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.
Pos Komando (Posko) Penanganan Banjir Bandang Kelurahan Rua memutuskan untuk memperpanjang operasi pencarian satu korban hilang yang belum ditemukan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Ternate, Ferry Handany, melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik, Senin (2/9/2024).
Ferry menjelaskan bahwa operasi pencarian akan diperpanjang selama tiga hari ke depan atas permintaan Pemerintah Kota Ternate. Dengan tambahan waktu ini, pencarian dijadwalkan akan berakhir pada Selasa (3/9/2024).
Status tanggap darurat bencana akan tetap berlangsung hingga 7 September 2024. Pemerintah Kota Ternate telah menetapkan status tersebut melalui Surat Keputusan Wali Kota Ternate Nomor 205/III.6/KT/2024, yang berlaku selama 14 hari sejak ditetapkan pada 25 Agustus 2024.
Penanganan darurat masih terus dilakukan di posko, termasuk pembersihan sedimen lumpur dan bebatuan yang terbawa oleh banjir bandang.
Di pos pengungsian, berbagai fasilitas terus ditingkatkan untuk mendukung para penyintas, termasuk penambahan dua unit toilet portabel dan pengawasan gizi bagi balita.
Selama masa tanggap darurat pascabencana banjir bandang itu, BNPB terus memantau situasi, memberikan pendampingan di posko, serta hadir di titik-titik pengungsian.