GPDRR 2022: Momentum Membangun Ketangguhan atau Resiliensi Bangsa

:


Oleh Jhon Rico, Kamis, 14 April 2022 | 17:13 WIB - Redaktur: Untung S - 421


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia berkomitmen menyelenggarakan acara global platform for disaster risk eduction (GPDRR) di Bali pada Mei 2022 dengan aman dan nyaman.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Suharyanto dalam acara temu Pimpinan Redaksi Media terkait tema persiapan GPDRR secara virtual, Kamis (14/4/2022).

"Agenda Indonesia untuk menjadikan momen penyelenggaraan GPDRR sebagai bagian dari upaya membangun ketangguhan atau resiliensi bangsa serta pemulihan dari pandemi COVID-19," kata Suharyanto.

Suharyanto menjelaskan substansi yang akan disampaikan Indonesia dalam sesi-sesi GPDRR di antaranya, mempromosikan capaian upaya pengurangan risiko bencana (SFDRR 2015-2030).

Kemudian, mewujudkan Indonesia sebagai pusat pengetahuan bidang pengurangan risiko bencana.

Sedangkan peran Indonesia di GPDRR ke-7 ini , jelas Suharyanto, Presiden Joko Widodo akan memberikan sambutan pembukaan, pernyataan resmi dan pernyataan bersama.

Pejabat setingkat menteri yang ditunjuk pun akan menjadi ketua sidang (co chair) pada dua pertemuan tingkat menteri dan pertemuan tengah waktu SFDRR.

"Pemerintah RI juga ditunjuk menjadi pembicara dan moderator di 4 beberapa sesi tematik antara lain wakil ketua sidang, panitia penyusun rumusan sidang, laboratorium pembelajaran dan pameran inovasi kebencanaan," jelas dia.

Menurut Suharyanto, sesuai dengan rencana sistem bubble masih akan diterapkan pada penyelenggaraan GPDRR 2022 di Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Provinsi Bali, pada 23- 28 Mei 2022

Selain kegiatan pertemuan dan konferensi global yang turut menjaring delegasi dari 193 negara, hasil dari diskusi tersebut akan menghasilkan suatu konsep untuk upaya pengurangan risiko bencana internasional.

Update dari UNDRR per 5 April 2022, sebanyak 2631 pendaftar dengan 73 persen diindikasi kehadiranya secara tatap muka di antaranya, 21 persen non pemerintah, 13 persen dari kalangan bisnis, 8 persen dari pemerintah dan 12 persen dari akademisi.

"Hingga 5 April 2022, UNDRR catat sekitar 20 pendaftaran pada tingkat menteri," kata Suharyanto.

Selain itu, undangan untuk Sekjen PBB pun telah disampaikan melalui perwakilan tetap Republik Indonesia di New York.

Sedangkan kehadiran Presiden UN General Assembly (UNGA) setingkat menteri koordinator direncanakan akan hadir di Bali pada 24-27 Mei 2022.

GPDRR ke-7 nanti juga mengagendakan program field visit, sehingga para delegasi dapat melihat secara langsung upaya masyarakat Bali dalam membangun ketangguhan untuk pengurangan risiko bencana, baik melalui berbagai kebudayaan dan kearifan lokal, pada lokasi-lokasi yang telah direkomendasikan.

Terkait dengan anggaran, Suharyanto memastikan bahwa anggaranya sudah tersedia dan disetujui oleh UNDRR melalui Pokja Kontribusi Keanggotaan Organisasi Internasional pada 15 Juni 2021.

Pemerintah Indonesia juga memberikan anggaran kontribusi ke UNDRR, yang saat ini sedang berproses dan diajukan kepada Menteri Keuangan sebesar Rp72,5 miliar. Hal ini sesuai dengan kesepakatan pemerintah dan PBB.

"Mudah-mudahan nanti selesai penandatanganan HCA (host country agreement) pada 18 April 2022, dan kontribusi ini sudah bisa ditransfer ke PBB," jelas Suharyanto.

HCA tersebut pun sudah diproses dan disepakati antara UNDRR dengan Pemerintah Republik Indonesia, dan terus dikawal oleh Kementerian Luar Negeri.

Foto: Tangkapan Layar Video