Menhub Pastikan Bantu Keluarga Korban JT 610

:


Oleh Untung S, Senin, 29 Oktober 2018 | 23:00 WIB - Redaktur: Juli - 377


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pihaknya bersama instansi terkait dan Lion Air akan membantu sepenuhnya keluarga korban musibah pesawat Lion Air JT 610, rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di Laut Jawa bagian Utara Kota Bekasi, dekat Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi.

“Kami telah berkoordinasi dengan Basarnas, baru saja Basarnas menyatakan memang benar pesawat itu jatuh di perairan Laut Jawa di utara Bekasi setelah hilang kontak pada Pukul 6.32 WIB," kata Menhub Budi Karya Sumadi saat jumpa pers di posko Crisis Center Kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 di Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (29/10) sore.

Menhub dalam kesempatan itu didampingi PLT Dirjen Perhubungan Udara Praminto Hadi, Dirut AP 2 Awaludin, Ketua KNKT Soerjanto, Dirut AirNav Indonesia Novie Riyanto, Direktur Operasi Lion Air Capt. Daniel Putut, dan Direktur Keuangan Jasa Raharja Myland Zoelaini.

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan pesawat Lion Air JT 610 membawa total 189 orang yang terdiri dari 181 penumpang dan 8 awak pesawat.

Menhub juga memastikan pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP milik maskapai Lion Air ini merupakan pesawat baru yang beroperasi sejak Agustus 2018 lalu dan dinyatakan laik terbang. “Pesawat yang digunakan adalah pesawat baru B 737-800 Max yang baru dioperasikan Agustus 2018 dengan lama penerbangan 800 jam,” ungkapnya.

Atas musibah ini, Menhub pada siang tadi telah bertemu langsung dengan keluarga penumpang pesawat Lion Air JT610 di lokasi crisis center Bandara Soekarno Hatta. Menhub menyampaikan prihatin atas peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT.610 serta menyampaikan turut berduka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban musibah ini.

Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menjelaskan, saat ini pihaknya bersama Basarnas bekerja sama dengan TNI dan unsur terkait sedang fokus dalam upaya mencari serpihan-serpihan utama dari badan pesawat termasuk black box.

“Serpihan di permukaan sudah diambil di kapal semua. Sekarang konsentrasi mencari serpihan utama, kapal-kapal dari navigasi, TNI dikerahkan untuk melakukan pencarian. Ada beberapa kapal yang dilengkapi dengan set scan sonar untuk menentukan di mana kira-kira lokasi serpihan pesawat itu ada,” jelas Soerjanto.

Dirut AirNav Indonesia Novie Riyanto membenarkan sebelum pesawat hilang kontak, Pilot sempat menginformasikan adanya ganguan teknis sehingga meminta izin untuk Return to Base (RTB) ke Bandara Soetta dan diizinkan oleh menara pengawas.

Sementara itu Direktur Operasional Lion Air Capt. Daniel Putut menjelaskan, pihaknya siap untuk memenuhi hak dan tanggung jawabnya terhadap keluarga korban sesuai aturan perundangan yang berlaku. Saat ini Lion Air juga memfasilitasi akomodasi dan keberangkatakan keluarga korban menuju Jakarta.

“Kepada keluarga korban kami akan memenuhi hak dan tanggung jawab kami sesuai aturan yang berlaku dan untuk keluarga korban, crisis center kita buka di Bandara Soekarno-Hatta, sampai nanti menunggu informasi lebih lanjut,” ucap Daniel.

Pada kesempatan yang sama, Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) mengungkapkan pihaknya langsung membuka posko-posko kordinasi terkait musibah ini yaitu di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma, dan Bandara Depati Amir Pangkal Pinang.