Perdospi Minta Maskapai Miliki SDM Kedokteran Penerbangan

:


Oleh Wawan Budiyanto, Senin, 29 Oktober 2018 | 15:05 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 835


Jakarta, InfoPublik - Terkait dengan kecelakaaan pesawat Lion Air JT 610 jurusan Jakarta - Pangkal Pinang, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan (Perdospi) menyampaikan keprihatinannya sekaligus merekomendasikan agar dalam hal mengurangi human error dalam kecelakaan maskapai penerbangan perlu memiliki sumber daya manusia (SDM) Kedokteran Penerbangan/SpKP.

Ketua Umum Perdospi Wawan Mulyawan mengatakan bagaimanapun dalam kecelakaan pesawat terbang, umumnya penyebab adalah multifaktorial, jarang sekali yang menjadi penyebab tunggal. "Penyebab kesalahan manusia (human factor) hanyalah salah satu sebab saja yang mungkin terkait ataupun tidak terkait," kata Wawan di Jakarta, Senin (29/10).

Pihaknya sangat prihatin dengan terjadinya kecelakaan ini dan menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban.

"Kami akan menunggu hasil investigasi yg dilakukan KNKT terkait penyebab kecelakaan ini," ujarnya.

Terkait info penerbangan JT 610, Ia menjelaskan, terlihat pesawat masih dalam fase "take off" dan belum mencapai ketinggian untuk sesuai level yang direncanakan. Menurutnya,
Kecelakaan saat take off memang merupakan penyebab kecelakaan terbanyak kedua selain saat "landing".

"Berdasarkan data yang ada dalam kecelaaan saat take off, umumnya dari multifaktorial yang ada, penyebab terbanyak adalah "technical error". Namun walaupun lebih kecil kemungkinan, faktor manusia/human factor masih mungkin terjadi," jelasnya.

Bahwa saat ini ada 3 investigator kecelakaan pesawat terbang di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang merupakan anggota Perdospi diantaranya dr Hidayat, SpB, SpKP (aktif), dr Djunadi, MS, SpKP (aktif) dan dr Herman Muljadi, MS, SpKP

"Sehingga dalam hal ini Perdospi telah mengerahkan SDM untuk menyelidiki kejadian-kejadian kecelakaan pesawat udara, termasuk kecelakaan Lion Air ini," sebutnya.

Ketiga para anggota Perdospi yang berada di KNKT tersebut sudah diminta "stand by" oleh KNKT jika sewaktu-waktu hrs diberangkatkan ke lokasi kecelakaan untuk menjadi investigator di bidang Human Factor.

Perdospi concern terhadap upaya meminimalisir kecelakaan pesawat dari sisi human factor dengan melakukan pemantauan kesehatan para pilot oleh anggota Perdospi baim di Balai Hatpen, sebagai Designated Aviation Medical Examiner (DAME), maupun di KKP, bandara2 dan maskapai penerbangan.

"Perdospi merekomendasikan agar setiap maskapai penerbangan memiliki SDM Kedokteran Penerbangan (SpKP) untuk meminimalisir human error dalam kecelakaan penerbangan," pungkas Wawan.