Oleh Yudi Rahmat, Senin, 8 Oktober 2018 | 16:50 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 416
Jakarta, infoPublik - Hari kesepuluh pascagempa dan tsunami Sulteng. Hari ini(8/10/2018) Perkantoran pemerintah dan sekolah Kota Palu sudah mulai melakukan aktivitas. Meski ada masalah bahwa ada pegawai, guru, dan muridnya yang absen karena jadi korban bencana.
Hal itu diungkapkan Kepala BNPB Willem Rampangilei dalam acara diskusi media Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) di Graha BNPB Jakarta, Senin(8/10/2018).
Menurut Willem, situasi sudah jauh membaik ketimbang tiga hari pertama bencana yang menghancurkan kota Palu dan kota -kota lain di Sulteng. "Betul-betul collaps karena tidak ada listrik, bbm, dan jaringan seluler. Pada hari keempat, pemerintah dalam hal ini termasuk TNI Polri, masyarakat dari seluruh penjuru mendukung upaya tanggap darurat dengan mengerahkan sumber dayanya," ujar Willem
Ia juga melaporkan bahwa hingga kemarin (7/10) sudah ada 74 ribu pengungsi. Para pengungsi mendapat pelayanan atau dukungan makanan minuman serta tempat tinggal sementara. Begitu juga adanya layanan kesehatan yang disediakan oleh Kemenkes. "Petugas kesehatan melakukan pelayanan kesehatan keliling ke berbagai tempat. Meski memang masih suit untuk daerah terisolasi karena sulit untuk diakses," tambahnya.
Menurutnya, untuk mencapai daerah yg sulit dan terisolasi ada 12 helicopter yang tersedia. Helicopter akan dipakai untuk distribusi logistik dan upaya evakuasi medis. "Kita utamakan untuk evakuasi medis," tegasnya
Lalu ada 14 RS yang berfungsi guna merawat korban bencana. Sedangkan untuk mengganti fungsi RS yang rusak berat, Kementerian PUPR telah menyiapkan fasilitas darurat.
Sementara untuk sektor pendidikan, Kemendikbud meminta murid-murid sudah mulai masuk sekolah pada hari Senin (8/10)."Meski masih ada kendala bahwa murid, guru, dan orang tua murid madih mengalami trauma," jelasnya.
Untuk sektor pemerintahan juga mulai dibuka pada hari yang sama. Perkantoran pemerintah ini sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kata Willem, semua ini akan mempercepat pelaksanaan pemulihan."Kita masih melakukan pendataan terhadap berbagai kerusakan. Untuk bangunan-bangunan yang bisa dilakukan perbaikan darurat kita perbaiki, yang rusak berat akan kita perbaiki pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," pungkasnya.
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id