Enam Perantau Minang Meninggal di Gempa Palu, Tujuh Belum Ditemukan

:


Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 4 Oktober 2018 | 15:21 WIB - Redaktur: Tobari - 439


Padang, InfoPublik - Sebanyak 15 orang perantau Minang dikabarkan menjadi korban bencana gempa dan tsunami yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Dari jumlah tersebut, 6 orang warga Minang yang berdomisili di Palu dilaporkan turut meninggal dunia.

Kabar itu dibeberkan Kepala Badan Penghubung Sumbar, Andre Setiawan. Menurutnya, selain 6 orang yang meninggal, 7 warga Minang lainnya masih dalam pencarian.

"Dua orang luka-luka. Sedangkan seorang dari 6 yang meninggal sudah dimakamkan, dan 5 lainnya belum dievakuasi," kata Andre saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (4/10).

Meski begitu hingga kini, identitas warga Minang yang menjadi korban bencana dahsyat itu belum terang. Sebab, pengumpulan data oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Palu, baru dilakukan secara darurat. 

"Nama yang terdata seperti, korban adalah anak dari, suami dari, atau ayah dari. Info ini dikumpulkan baru secara lisan. Masih ada keterbatasan pendataan, tapi ini akan kami perbarui terus," katanya.

Terhadap informasi itu, Pemprov Sumbar berencana akan memberikan uang duka cita kepada perantau Minang yang menjadi korban gempa tsunami di Palu, Donggal dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

“Setelah pendataan nanti, kami bicarakan di Pemerintah Provinsi. Ada semacam uang duka cita, tapi belum kita tetapkan. Kita lihat dulu mereka, berapa yang meninggal, dan yang dirawat," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit.

Nasrul juga meminta Badan Penghubung Sumbar terus melakukan pembaharuan dan verifikasi data melalui jaringan Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Palu. "Data terus. Basarnas itu mencari sampai sepuluh hari, kalau diperpanjang, kita juga tambah waktu kita untuk pendataan," katanya. (McPadang/IntanSati/toeb)