Menkopolhukam Minta 17 SPBU di Kota Palu Beroperasi

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 4 Oktober 2018 | 18:34 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 449


Palu, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto meminta 17 SPBU di kota Palu dan sekitarnya segera beroperasi hari ini (4/10/2018). Hal ini untuk menjamin kebutuhan masyarakat dan penanganan bencana pasca gempa bumi dan tsunami yang melanda wilayah tersebut.

Saat ini baru 10 SPBU yang beroperasi di Kota Palu. "Saya minta 17 SPBU dibuka. Kita akan kumpulkan pemilik SPBU untuk membuka 17 SPBU. Jika kekurangan operator karena mengungsi kita gunakan personel TNI dan Polri untuk melayani masyarakat atas kebutuhan bahan bakar," kata Wiranto usai rapat khusus dengan yang terlibat penanganan bencana Sulteng di Posko Tanggap Darurat Penanganan bencana Sulteng, Korem Tadulako, Palu, Kamis(4/10/2018).

Menurut Wiranto, sekarang ini sudah ada 100 operator SPBU dari Jakarta, yang akan melayani masyarakat atas kebutuhan bahan bakar.

Kapal tangker yang membawa pasokan BBM saat ini sudah bisa bersandar di dermaga Donggala yang sebelumnya rusak terkena tsunami. "Kami sudah perintahkan segera di bangun dermaga baru atau GT supaya kapal tangker bersandar dan bisa mengompa ke depo pertamina," kata Wiranto.

Hal ini lanjut Wiranto, sebagai upaya pemerintah melakukan percepatan pemenuhan kebutuhan bahan bakar di kota Palu dan sekitarnya, bisa disalurkan ke ke 17 SPBU di Palu dan sekitarnya.

"Seperti diketahui jalan darat Donggala Palu sudah tembus. Lalu ada Armada tanki kurang lebih 9 unit yang bisa empat kali rit mondar mandir, jika SPBU sudah buka bahan bakar akan lancar. jadi tunggu waktu dan sabar," ujar Wiranto.

Terkait percepatan penanganan kebutuhan listrik yang saat ini menjadi persoalan untuk mendukung penanganan bencana dan pemulihan kehidupan masyarakat dan ekonomi, pemerintah juga dikatakan Wiranto terus mempercepatnya.

Jika dalam keadaan normal di Palu dan sekitarnya listrik memiliki kapisitas 125 Megawatt, setelah gempa ada kerusakan yaitu dua gardu baru bisa dihidupkan namun yang lima rusak berat sehingga kemampuan hanya 10 persen.

"Pemulihan listrik ternyata tidak bisa selesai cepat karena dari tujuh Gardu yang ada dua Gardu sudah berfungsi sedangkan yang lima belum berfungsi. Sekarang sedang diperbaiki ternyata tidak bisa selesai cepat karena ada yang rusak, ditambah lagi jaringan-jaringan dilapangan rumah roboh dan rusak itu semuanya harus diperbaiki," katanya.

Upaya pemulihan listrik tersebut, ada sekitar 500 relawan khusus membantu perbaikan jaringan, sumber listrik jika belum diperbaiki maka memakai ganset dan PLTD yang sudah digelar di Palu dan sekitarnya. Namub begitu baru sekitar 30 persen dari kebutuhan Palu,

"Saya minta berangsur angsur ditingkatkan. karena kita ingin dihidupkan kota Palu. Karena kehidupan itu bisa lebih terjamin jika ada listrik terang," katanya.

Wiranto menjanjikan hari ini genset-genset bisa didatangkan untuk membackup instalasi karena ini penting, untuk aktifitas Rumah Sakit, Bank, Toko, serta jalur perdagangan dan pusat ekonomi.

"Saya minta diperbaiki dan segera dinyalahkan hari ini. ATM perbankan hidup, yang lain tunggu sambil menunggu jenset yang lain datang. Sehinga dengan demikian masalah listrik sebagai sumber tenaga dari semua kegiatan bisa tercukupi dengan baik," katanya.

Wiranto menambahkan ada penyulang atau jaringan sebanyak 45, tidak bisa aktif semua tapi hanya 20 yang aktif. Kalau sumbernya ada tapi jaringan tidak ada. "Maka saya minta dikebut perbaikannya sehingga tidak hanya 20 persen penambahannya saya minta tambahan lagi," pungkasnya.