Gempa Sulteng - BNPB Prioritaskan Pencarian Korban,Tercatat Meninggal 1.374 Jiwa

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 3 Oktober 2018 | 12:50 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 236


Palu, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempercepat upaya penanganan bencana gempa di Sulawesi Tengah dengan memprioritaskan upaya pencarian dan penyelamatan dengan mengerahkan sumber daya yang ada mulai dari Basarnas, TNI dan Polri. BNPB mencatat korban meninggal total 1.374 jiwa, dan 113 orang hilang dan masih ada jenasah yang tertimbun masih belum tahu berapa jumlahnya.

"Sedangkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR, red) bersama relawan juga dikerahkan untuk melakukan upaya evakuasi," kata Kepala BNPB  Willem Rampangilei dalam Konferensi Pers di Media Center Posko Penanggunglangan Bencana, Korem Tadulako, Palu, Selasa (2/10/2018).

Menurutnya, hari ini, sebanyak tiga batalyon dari Kostrad telah tiba di Palu dan 200 personil Polri yang totalnya akan mengirimkan 1.400 personel. "Jadi ini akan terus bertambah. Selain itu untuk mendukung pencarian dan penyelamatan dan mengevakuasi korban," katanya.

Sementara itu, terkait penanganan jenasah korban gempa, sebanyak 483 jiwa yang sudah dimakamkan secara masaal di Pebaya. Hari ini adalah sebanyak 257 jiwa, di Pantolan 35 jiwa, sedangkan dimakamkan oleh keluarga sebanyak 191 jiwa.

Willem juga melaporkan, terkait penanganan pengungsi, BNPB akan mendistribusikan logistik. Diakuinya, lima hari pertama banyak warga yang mengungsi belum mendapat dukungan logistik seperti di Kabupaten Sigi, ada empat Kecamatan yaitu Polawi, Lindo, Polawi Selatan dan Pipikoro.

Karena saat mendistribusikan logistik berupa makanan dan minuman helinya mengalami kerusakan yang harus diperbaiki besok dan akan dilanjutkan lagi. "Jadi yang dibutuhkan oleh masyarakat disana adalah beras dan permakanan lainnya untuk minum cukup. Termasuk makanan bayi," katanya.

Terkait pelayanan medis, diakui Willem sebelumnya belum bisa dilakukan di keempat kecamatan tersebut. Tapi hari ini sudah mengirim tenaga medik melakukan pengobatan disana. "Saya mendapat informasi ada ibu hamil kejatuhan bangun dan akan kita evakuasi secapatnya hari ini belum berhasil. Jadi besok kita akan lakukan evakuasi kembali dan mengirim tim medik untuk memberikan pelayanan kesehatan," katanya. (yudirahmat/vira)