98 Persen Objek Wisata di Bali Aman Jika Terjadi Erupsi Gunung Agung

:


Oleh Reporter, Rabu, 11 Oktober 2017 | 11:20 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Bali Tourism Board (BTB) melalui Media Center Bali Tourism Hospitality meyakinkan kepada dunia bahwa 98 persen objek wisata di Pulau Dewata Bali masih aman untuk dikunjungi jika terjadi erupsi Gunung Agung.

“Sebanyak 98 persen sesuai informasi BNPB kawasan wisata masih aman di Bali, jika terjadi erupsi Gunung Agung,” kata Dewa Gede Ngurah Byomantara Ketua Divisi 3 Bali Tourism Hospitality saat jumpa pers di Gedung Bali Tourism Board, Renon, Selasa (10/10) seperti yang dikutip dalam laman kemlu.go.id.

Ia mengatakan jika erupsi itu terjadi, hanya 2 persen yang terkena imbasnya yakni objek wisata Besakih dan Tulamben serta Tirta Gangga.

“Kalau Kuta, Ubud,  Nusa Dua dan Sanur masih jauh jaraknya  dengan Gunung Agung,” ujarnya.

Kata Dewa Gede Ngurah, sampai saat ini di luar 12 kilometer dari kawah Gunung Agung pihaknya yakini kategori aman.

“Ya kita bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Bali serta komponen lainnya untuk bisa memberikan penjelasan soal Gunung Agung dan dampaknya,” ujarnya.

Saat ini, pihaknya sudah menyiapkan tiga langkah dalam penanganan Gunung Agung erupsi yakni fase pertama siaga yakni pada saat gunung erupsi pihaknya mengantisipasi berita hoax, dan melakukan counter dengan laporan yang benar.

Kemudian fase kedua yakni fase erupsi pihaknya melakukan upaya -upaya agar tamu masih bisa tinggal dengan nyaman dengan memberikan gratis inap serta evakuasi di bandara yang telah disediakan.

Kondisi Gunung Agung, 11 Oktober 2017 Pkl. 00:00-06:00 WITA seperti yang disampaikan Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM sebagai berikut: Tingkat Aktivitas: AWAS, Pengamatan Visual antara lain Tinggi asap solfatara putih tipis teramati dari lereng barat daya dan selatan 50 m. Dari lereng utara tampak jelas dan asap kawah nihil, dan tanda erupsi belum tampak.

Kegempaan terekam:  Vulkanik Dangkal 40 kali, Vulkanik Dalam 117 kali, Tektonik Lokal 8 kali (tidak terasa).

Adanya catatan kegempaan vulkanik dalam periode pengamatan ini menunjukkan ketidakstabilan aktivitas gunung api dan dapat meningkatkan potensi letusan di G. Agung terutama karena mulai terdeteksi gempa vulkanik dangkal.

Dalam radius 9 km dari puncak tidak boleh ada aktivitas. Dalam sektoral Barat Daya, Selatan, Tenggara, Timur Laut, dan Utara sejauh 12 km dari puncak. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru.

Masyarakat juga diimbau tetap tenang. Jangan terpancing berbagai informasi menyesatkan yang beredar di media sosial baik foto, video maupun yang lainnya.