Suvenir Tradisional Indonesia Laris di ASEAN Paragames 2022

:


Oleh Wandi, Rabu, 3 Agustus 2022 | 15:00 WIB - Redaktur: Untung S - 318


Solo, InfoPublik – Stan suvenir menjadi pemandangan yang tidak dapat dipisahkan dalam perhelatan besar, termasuk ASEAN Paragames (APG) XI Solo 2022. Pernak-pernik khas Indonesia khususnya Solo laris manis di Stadion Manahan Surakarta, Jawa Tengah.

Sejumlah stan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) itu ikut memeriahkan suasana Stadion Manahan Solo yang menjadi lokasi pertandingan cabang olahraga (cabor) paraatletik pada Rabu (3/8/2022).

Dari pantauan InfoPublik, salah satu stan yang hadir berasal dari Sanggar Wayang Gogon yang menjual pernak-pernik APG XI Solo 2022, tampak cukup ramai dikunjungi pengunjung  yang terlihat tengah memilih suvenir berupa wayang kulit Rajamala atau Rojomolo, maskot APG XI Solo.

Salah satu penjaga stan, Randi Subekti, mengaku senang banyak atlet dan ofisial dari kontingen negara lain yang datang berkunjung ke stannya, rata-rata pengunjung membeli gantungan kunci dan hiasan dinding berbentuk wayang Rajamala.

"Barang yang dipajang dan dijual di sini adalah produksi sendiri, banyak barang-barang tradisional seperti wayang kulit, wayang golek, kalung, gantungan kunci, dan sejumlah pernak-pernik khas Solo lainnya yang cocok untuk untuk oleh-oleh," ujar Randi Subekti saat di temui InfoPublik, Rabu (3/8/2022).

Ia mengungkapkan, suvenir wayang yang dijualnya terbuat dari kayu, kulit sapi dan kulit kambing etawa, dengan rata-rata harga yang ditawarkan mulai Rp15.000 hingga Rp2.000.000.

“Sanggar Wayang Gogon buka stan di Stadion Manahan Solo sejak 30 Juli hingga 6 Aguatus 2022, sejak opening ceremony sudah buka, insyaallah hingga penutupan nanti. Sementara ini omzet yang dihasilkan perhari rata-rata Rp500.000," ujar Randi.

Senada dengan Randi, penjaga stan Bintang Kejora, Emie, mengaku juga membuka stannya di Stadion Manahan Solo sejak 30 Juli 2022. Stannya menawarkan suvenir berupa rajutan dari bahan karung goni.

"Uniknya di sini, dari karung goni bisa menjadi topi, tas, dompet hingga kipas tangan. Sementara ini omzet per hari rata-rata Rp500.000,” katanya.

Foto: Wawan Budiyanto/InfoPublik